London (ANTARA News/AFP) - Dolar menguat terhadap euro pada Selasa waktu setempat karena investor gelisah dan membeli "safe haven" greenback setelah data industri AS mengecewakan, menimbulkan kekhawatiran atas kekuatan dari pemulihan ekonomi.

Dalam perdagangan terakhir di London, euro berpindah tangan pada 1,4824 dolar dibandingkan dengan 1,4972 dolar akhir Senin di New York.

Euro juga turun terhadap unit Jepang menjadi 132,51 yen dari sebelumnya 133,35 yen, sementara dolar naik menjadi 89,39 yen dari 89,05 yen.

Dolar juga mendapat dukungan dari komentar langka tentang mata uang oleh Ketua Federal Reserve Ben Bernanke, yang menekankan pentingnya penguatan dolar dalam pidatonya di Economic Club of New York.

"Kami memperhatikan implikasi dari perubahan dalam nilai dolar dan akan terus merumuskan kebijakan untuk menjaga terhadap risiko mandat ganda kami untuk mendorong kerja maksimum dan stabilitas harga," katanya.

"Komitmen kami untuk tujuan ganda kami, bersama-sama dengan pokok kekuatan ekonomi AS, akan membantu memastikan bahwa dolar yang kuat dan sumber stabilitas keuangan global," tambahnya.

Yosuke Hosokawa, kepala kelompok valas Chuo Mitsui Trust, mengatakan: "Ini membuat serangan tekanan jual pada dolar tampaknya mereda menyusul komentar Bernanke, yang mengisyaratkan suku bunga AS akan tetap rendah."

"Tapi dolar cenderung menghadapi serangan jual lain," kata Hosokawa.

Mitul Kotecha dari bank investasi Perancis Calyon, bagaimanapun, mengatakan bahwa "kenyataannya adalah bahwa Fed mungkin cukup nyaman dengan dolar yang lemah yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan inflasi terkait kurangnya tekanan."

Kebangkitan dolar pada Selasa ini ditekankan oleh data baru yang menunjukkan pertumbuhan produksi industri ASdan output manufaktur AS pada Oktober jatuh 0,1 persen pada bulan lalu setelah melompat 0,8 persen pada September.

Di tempat lain, kepala Dana Moneter Internasional Dominique Strauss-Kahn pada Selasa, mendesak lagi Beijing untuk membiarkan yuan naik "lebih cepat daripada nanti," mengatakan akan menguntungkan China dan ekonomi global.

"Renminbi (yuan) adalah undervalued. Ini bukan hanya dalam kepentingan ekonomi global tetapi juga dalam kepentingan China untuk memiliki penilaian kembali," Strauss-Kahn mengatakan pada jumpa pers di akhir kunjungan dua hari ke Beijing.

Tapi Strauss-Kahn mengakui bahwa hal itu akan "mengambil waktu" bagi China untuk melonggarkan cengkeramannya pada yuan, yang nilai tukar dengan dolar tetap stabil sejak Juli 2008.

Di London pada Selasa, euro berpindah tangan pada 1,4824 dolar terhadap 1,4972 dolar pada akhir Senin, pada 132,51 yen (133,35), 0,8835 pound (0,8898) dan 1,5116 franc Swiss (1,5086).

Dolar berdiri di 89,39 yen (89,05) dan 1,0199 franc Swiss (1,0072). Pound berada pada 1,6777 dolar (1,6818).

Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.134,75 dolar per ons dari 1.130 dolar per ons pada akhir Senin.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009