Puruk Cahu (ANTARA News)- Tim Badan SAR Nasional Banjarmasin, Kalimantan Selatan diturunkan membantu pencarian korban perahu terbalik, seorang anggota kajian sosial ekonomi World Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia-Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Upaya pencarian korban bernama Hendra Ramadhan terus dilakukan karena hingga hari ke-6 belum ditemukan," kata Wakil Bupati Murung Raya, Nuryakin di Puruk Cahu, Kamis.

Menurut dia lima orang dari tim Basarnas Banjarmasin untuk membantu tim lainnya di lokasi kejadian.

Nuryakin menambahkan, saat ini Direktur Operasional WWF Indonesia, Muhammad Syafril dan Koordinator WWF Kalteng, Rosenda Ch Kasih juga berada di Puruk Cahu untuk melakukan pemantauan pencarian korban yang kini diperluas hingga Sungai Busang (anak Sungai Barito).

Pencarian, kata dia, sudah dilakukan secara maksimal dengan melibatkan tim penuh dengan dikoordinir Pemkab Murung Raya diantaranya TNI, Polri, WWF, dan SAR Nasional.

"Upaya pencarian tidak mengalami hambatan karena saat ini Sungai Jojang (anak Sungai Busang) sedang surut hanya sekitar 1,5 meter, namun korban masih belum ditemukan," katanya.

Direktur Operasional WWF Indonesia-Jakarta, Muhammad Syafril, mengatakan dirinya hanya berkonsentrasi di Puruk Cahu untuk berkoordinasi dengan Pemkab Murung Raya.

"Tim di lapangan sudah cukup dan kita sudah sepakat dengan pemerintah daerah untuk tetap melakukam pencarian hingga korban ditemukan, tidak ada batas waktu," katanya.

Menurutnya, untuk menemukan korban, untuk saat ini tim lebih mengoptimalkan metode pencarian dan penyelamatan dari SAR nasional yang lebih efisien.

"Pencarian masih terus dilakukan, semua titik sudah disisir,namun kami tetap berharap korban ditemukan," katanya.

Korban Hendra Ramdhan yang tidak bisa berenang dinyatakan hilang di Sungai Jojang Kecamatan Uut Murung Kabupaten Murung Raya, setelah perahu yang ditumpangi empat personil tim kajian lainnya terbalik pada Sabtu (14/11) sekitar pukul 15:30 WIB.

Ketika itu tim dalam perjalanan menggunakan perahu dari Desa Tumbang Jojang menuju Desa Takun, namun di tengah perjalanan diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Jojang.

Empat orang berhasil selamat, sedangkan korban Hendra Ramadhan, warga Palangkaraya, dinyatakan hilang terbawa arus.

Saat berangkat menuju Desa Takun cuaca setempat sedang turun hujan, namun tidak deras dan kondisi sungai masih tenang. Di tengah perjalanan air sungai meluap tiba-tiba sehingga perahu terbalik.

Tim yang terdiri dari WWF Indonesia Kalteng, dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kalteng, dan Universitas Palangkaraya (Unpar) tersebut akan melakukan kajian mengenai sosial ekonomi di beberapa tempat kawasan Kabupaten Murung Raya pada beberapa pekan.(*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009