Jakarta (ANTARA News) - Delegasi dari 13 negara kawasan Asia Pasifik bertemu di Jakarta, Indonesia, untuk membahas tentang pembiayaan bagi UKM pasca-krisis finansial global.

"Pertemuan ini membahas tentang alternatif pembiayaan yang perlu dikembangkan dalam menghadapi situasi pasca-krisis finansial global," kata Deputi Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Pembiayaan, Agus Muharram, setelah membuka acara APO Study Meeting on SME Financing in the Aftermath of the Global Financial Crisis, di  Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pertemuan tersebut akan merumuskan berbagai alternatif solusi bagi UKM untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi lagi di kemudian hari.

Menurut dia, pertemuan itu sangat penting karena membahas model-model pembiayaan bagi UKM yang akan dijadikan komitmen bersama.

"Di sini akan dibahas model-model pembiayaan di masing-masing negara untuk kemudian hasilnya akan menjadi komitmen bersama yang akan dirumuskan dalam kebijakan strategis nasional," katanya.

Posisi Indonesia sendiri, kata Agus, sangat strategis karena merupakan salah satu dari sebagian kecil negara yang mampu bertahan saat krisis di mana pelaku UKM mendominasi hampir 90 persen dari seluruh pelaku usaha.

Apalagi, Indonesia selama ini dinilai sebagai salah satu negara yang memiliki model pembiayaan UKM terlengkap dari mulai pembiayaan mikro hingga pembiayaan yang bersifat investasi skala besar.

Agus menambahkan, pertemuan itu juga akan secara fokus membahas kebersamaan antar-negara se-Asia Pasifik dalam mengatasi dan mengantisipasi krisis.

"Saya sangat optimistis setiap negara peserta dapat mengambil manfaat dari pertemuan ini yang diharapkan masing-masing delegasi saling berbagi pandangan, ide, pengetahuan, dan pengalaman," katanya.

Sementara itu, Program Offices Asian Productivity Organization (APO), Masaya Amau, mengatakan, pihaknya memiliki banyak program pasca-krisis khususnya untuk pelaku UKM se-Asia Pasifik.

Menurut dia, pelaku UKM selama ini selalu terkendala persoalan klasik yakni akses pembiayaan yang rendah sehingga dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam hal itu.

APO menilai perlu mengumpulkan para pakar internasional untuk mencari dan bertukar ide mengenai alternatif pembiayaan bagi UKM.

Pertemuan itu berlangsung di Jakarta pada 22-28 November 2009. APO sendiri merupakan organisasi intergovernmental tingkat regional se-Asia Pasifik. Organisasi memiliki misi untuk dapat berkontribusi dalam perkembangan sosial-ekonomi di kawasan Asia Pasifik melalui peningkatan produktivitas.

Pada pertemuan tersebut juga akan dilakukan "company visit" ke sejumlah perusahaan di antaranya ke Perum Pegadaian yang menyediakan pembiayaan khusus kepada pelaku UKM dan ke Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dana Nusantara yang merupaka1n salah satu koperasi berbasis ICT (Information and Communication Technology). (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009