New York (ANTARA News/AFP) - Bursa saham AS melonjak tinggi pada Senin waktu setempat, dibantu oleh menguatnya data perumahan dan dolar yang lemah meningkatkan harga komoditas dan seluruh sentimen untuk risiko investor.

Dow Jones Industrial Average melompat 132,79 poin (1,29 persen) menjadi 10.450,95 menjadi penutupan tertinggi sejak Oktober 2008, berbalik naik dari penurunan tiga sesi berturut-turut.

Indeks komposit saham teknologi Nasdaq naik 29,97 poin (1,40 persen) menjadi 2.176,01 dan pasar lebih luas indeks Standard & Poor`s 500 bertambah 14,86 poin (1,36 persen) menjadi 1.106,24, kembali bertengger di atas level 1.100.

Kedua indeks berakhir lebih rendah minggu lalu.

Saham melonjak sejak bel pembukaan karena dolar melemah dengan harapan bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat rendah mendekati nol. Kenaikan selanjutnya didorong oleh penjualan rumah yang melompat.

Sebuah penyerbuan terhadap insentif pajak tunai membantu mendorong penjualan rumah yang ada (existing homes) naik 10,1 persen pada Oktober, memberi momentum untuk sektor yang sakit, kata National Association of Realtors (Asosiasi Makelar Rumah Nasional).

Penjualan rumah keluarga tunggal dan apartemen naik ke sebuah penyesuaian musiman dengan laju tahunan 6,10 juta unit, jauh di atas ekspektasi pasar 5,7 juta unit.

"Stabilisasi pasar perumahan merupakan salah satu faktor yang bisa mendapatkan kembali pijakan konsumen AS lebih cepat dari yang diharapkan," tulis para analis Charles Schwab & Co dalam sebuah laporannya.

Dalam minggu terakhir, pasar dingin oleh data yang menunjukkan kemerosotan 10,6 persen pada rumah yang baru dibangun pada Oktober, bersama penurunan empat persen pada izin untuk membangun rumah baru, sebuah indikator utama dari sektor ini.

Kelemahan dalam dolar AS juga mendorong komoditas dan ekuitas berjalan menuju ke tempat terbuka, dengan para pedagang bereaksi terhadap komentarstrategi keluar dari pejabat Federal Reserve di akhir pekan.

Komentar Kepala Federal Reserve Bank St Louis, James Bullard yang mengatakan ia lebih memilih untuk mempertahankan pembelian aset bank sentral mendorong dolar lebih rendah, kata analis.

Perpanjangan dari program, yang secara luas dianggap sebagai faktor negatif bagi mata uang AS, akan memberikan fleksibilitas lebih pembuat kebijakan AS, katanya.

"Komentar Bullard berdiri sangat kontras dengan tindakan Bank Sentral Eropa, yang mengumumkan langkah-langkah pengetatan pertama pada hari Jumat," kata analis Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Jelang libur pendek pekan ini, akan memberikan data ekonomi penting lainnya untuk dicerna, termasuk pada Selasa data revisi perkiraan untuk produk domestik bruto Amerika (PDB) dalam kuartal ketiga. Kebanyakan analis memperkirakan revisi menunjukkan perluasan 3,0 persen dari perkiraan awal 3,5 persen.

Pasar akan ditutup pada Kamis untuk Hari Thanksgiving dan buka hanya setengah hari pada hari berikutnya.

"Top Gainers" pada Senin antara lain raksasa energi ExxonMobil, naik 1,77 persen menjadi 75,70 dolar dan Chevron naik 2,57 persen menjadi 78,74 dolar.

Ciena, pemain kunci di pasar peralatan jaringan optik, terjun 8,88 persen menjadi 12,00 dolar AS setelah memenangkan tawaran untuk memperoleh divisi Nortel Networks untuk 769 juta dolar dalam bentuk tunai dan notes.

Tawaran yang dimenangkan berada di atas rentang penilaian dari beberapa analis.

Pasar obligasi menurun. Hasil pada obligasi berjangka 10-tahun meningkat 3,364 persen dari 3,356 persen Jumat, dan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 4,295 persen dari 4,287 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009