London (ANTARA News/AFP) - Dolar menguat kembali pada Selasa waktu setempat, setelah baru-baru ini turun tajam karena sebagian besar investor menahan diri menjelang libur hari "Thanksgiving" AS dalam minggu ini, kata para dealer.

"Pasar (valuta asing) cukup aktif," kata Masatsugu Miyata, dealer valas pada Hachijuni Bank.

Investor juga dimulai dengan data terbaru pemerintah AS yang menunjukkan produk domestik bruto pada periode Juli-September mengalami ekspansi 2,8 persen, kurang daripada perkiraan awal 3,5 persen.

Pada akhir perdagangan di London, euro bergeser ke 1,4939 dolar dari 1,4963 akhir di New York pada Senin.

Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh ke 88,57 yen dari 88,97 yen akhir pada Senin.

Dolar telah datang di bawah tekanan pada Senin di New York setelah komentar menyarankan otoritas AS dapat memperpanjang langkah stimulus darurat, mendorong pedagang untuk pindah ke aset berisiko seperti euro.

Kepala Federal Reserve Bank St Louis, James Bullard mengatakan ia akan lebih memilih untuk menjaga program bank sentral membeli aset.

"Kami sedang mengawasi apakah greenback akan meningkat kembali minggu ini, tetapi investor akan cenderung tetap diam," ujar Miyata, menambahkan bahwa hanya dua hari perdagangan sebelum hari libur Thanksgiving pada Kamis di Amerika Serikat.

Euro menemukan dukungan terbatas setelah penerbitan data kuat zona euro, kata para analis.

Kepercayaan dunia usaha Jerman naik pada November, survei yang diawasi dengan cermat menunjukkan pada Selasa, memicu harapan bahwa Jerman,lokomotif ekonomi Eropa, bisa memimpin benua itu keluar dari resesi.

Survei, oleh institut Ifo, menunjukkan sentimen bisnis naik menjadi 93,9 dari 92,0, kenaikan yang kedelapan berturut-turut dan tingkat tertinggi sejak Agustus 2008.

Angka itu juga lebih baik dari yang diperkirakan naik ke 92,6 poin.

Data resmi Selasa menunjukkan, bahwa pabrik-pabrik di 16 negara zona euro melaporkan peningkatan pesanan baru pada September, meskipun data yang lebih baru memberikan kesan pemulihan ekonomi di Eropa dapat memuncak.

Pesanan baru industri dibandingkan dengan Agustus naik 1,5 persen pada wilayah euro setelah kenaikan 0,6 persen bulan sebelumnya, menurut angka yang dirilis Selasa oleh lembaga statistik Uni Eropa.

Sementara itu bank sentral Rusia memangkas tingkat suku bunga utama ke rekor rendah 9,0 persen, untuk mengendalikan penguatan rubel yang mengancam menyakiti ekspor yang krusial. Rusia menyalahkan kebangkitan rubel sebagian karena investasi spekulatif pada mata uang.

Di London pada Selasa, euro berpindah tangan pada 1,4939 dolar terhadap 1,4963 dolar akhir Senin, pada 132,31 yen (133,14), 0,9012 pound (0,9009) dan 1,5110 franc Swiss (1,5111).

Dolar berdiri di 88,57 yen (88,97) dan 1,0115 franc Swiss (1,0096). Pound berada pada 1,6576 dolar (1,6604).

Di London Bullion Market, harga emas naik ke 1.170,25 dolar per ons dari 1.169,50 dolar per ons pada akhir Senin. Emas mencapai rekor titik tertinggi 1.174 dolar AS pada Senin didukung greenback yang lemah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009