Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Sabtu, menyatakan program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah.

"Kami menyadari keuangan yang ada saat ini belum mencukupi sehingga program revitalisasi industri pertahanan harus dilakukan secara bertahap," katanya di Surabaya, Sabtu.

Nmaun dia mengakui program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri adalah hal yang sangat mendesak untuk direalisasikan demi mendukung penyempurnaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI.

"Kita punya anggaran Rp1.000 triliun, tapi dikonsentrasikan untuk program kesejahteraan. Kita harus ingat, kesejahteraan tidak akan terwujud tanpa ada keamanan," katanya usai meresmikan pengoperasian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592.

Dia mengungkapkan, Departemen Pertahanan telah menyusun rencana jangka pendek guna mewujudkan kebutuhan minimum pasukan TNI, sementara untuk jangka panjang, program revitalisasi industri pertahanan akan menjadi industri induk yang baru tumbuh.

Purnomo mengakui, industri pertahanan dalam negeri memiliki kendala, berupa biaya produksi, pemesanan, kualitas, pelayanan purnajual, dan masih banyak lagi.

"Ini semua menjadi ongkos yang harus ditanggung oleh bangsa ini. Tapi saya yakin, suatu saat nanti industri pertahanan dalam negeri akan mengalami kemajuan yang cukup pesat," katanya.

Berkaitan dengan kapal perang, Purnomo menyatakan, Departemen Pertahanan dan PT PAL Indonesia berencana membangun kapal yang lebih besar lagi dibandingkan dengan KRI Banjarmasin-592 dan kapal jenis korvet lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009