Jakarta (ANTARA News) - Organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) akan menggelar aksi di Gedung MPR/DPR-RI pada 1 Desember 2009 saat berlangsungnya rapat paripurna DPR tentang Hak Angket Bank Century.

"Tanggal 1 Desember kami akan ikut aksi di DPR," kata Ketua Umum HMI, Arip Musthopha, di Jakarta, Minggu.

Arip memaparkan, aksi di DPR tersebut bertujuan antara lain untuk peringatan kepada para anggota dewan untuk tidak main-main dengan Hak Angket Century.

Dengan kata lain, ujar dia, HMI sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Tanah Air juga akan mengawal agar prakarsa Hak Angket Bank Century tidak berhenti di tengah jalan.

"Aksi ini agar wakil rakyat dapat secara serius membongkar kasus Century untuk keadilan rakyat," katanya.

HMI sendiri juga akan mengerahkan sebanyak 188 cabangnya yang tersebar di berbagai penjuru di Indonesia untuk melakukan aksi yang serupa.

Sementara itu, rencana aksi massa pada 1 Desember 2009 juga direncanakan dilakukan oleh sejumlah elemen kelompok massa.

Berbagai kelompok yang akan menggelar aksi demonstrasi depan Gedung MPR/DPR itu antara lain adalah Kesatuan Aksi Solidaritas Buruh Indonesia (KASBI) dan Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Jakarta.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Jakarta, Kamis (26/11), mengatakan, hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR disepakati usul hak angket Bank Century akan dibahas pada rapat paripurna hari Selasa pada tanggal 1 Desember dan Jumat pada tanggal 4 Desember.

Menurut Pramono, pada rapat paripurna Selasa (1/12), fraksi-fraksi pengusul akan menyampaikan daftar nama anggota fraksinya yang akan ditempatkan sebagai anggota Pansus angket Bank Century.

Ia juga mengatakan, pengusul hak angket Bank Century mengharapkan panitia khusus (Pansus) bisa segera terbentuk dan mulai bekerja sebelum masa reses pada 5 Desember mendatang.

"Enam fraksi pengusul hak angket meminta pembentukan Pansus dan waktu kerjanya dipercepat agar masih sesuai dengan agenda semula, tidak terjadi pembelokan agenda," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009