Surabaya (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menargetkan tambahan 500.000 pelanggan baru secara nasional untuk produk akses internet cepat Speedy pada 2010.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Konsumer Telkom I Nyoman Gede Wiryanatha kepada wartawan di Surabaya, Minggu, usai menghadiri acara apresiasi pelanggan Speedy ke-200.000 untuk wilayah Jatim yang telah dicapai awal November lalu.

"Hingga saat ini, jumlah pelanggan Speedy telah mencapai lebih dari satu juta dan kami optimis pertumbuhannya akan terus meningkat," katanya.

Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan Telkom untuk menggenjot pertumbuhan pelanggan, seperti peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan, serta "bandtwith".

Selain itu, peluncuran paket Speedy multispeed beberapa waktu lalu diyakini mampu mendongkrak pelanggan karena konsumen bisa memilih paket langganan sesuai dengan kebutuhan dan harga.

Telkom juga meluncurkan paket "bundling" dalam menawarkan langganan Speedy dengan menggandeng produk anak perusahaan, seperti Yes TV (televisi berbayar) dan produk lain.

"Paket langganan Speedy itu membidik semua segmen masyarakat, mulai dari menengah ke bawah hingga kelas enterprise (bisnis)," ujar Wiryanatha.

Ia menambahkan potensi pasar pelanggan akses internet Speedy masih cukup menjanjikan, kendati saat ini banyak operator seluler yang menawarkan akses internet berbasis "mobile".

Sementara itu, Executive General Manager Telkom Jatim Mohammad Warif Maulidy, mengatakan setelah meningkatkan kualitas layanan di wilayah Madura dan beberapa kota lainnya, pihaknya kini meluncurkan program untuk komunitas guru dan bisnis retail usaha kecil menengah (UKM).

"Bisnis UKM terus berkembang di Jatim dan saat ini tidak kurang 42.000 UKM menjadi segmen pasar paling potensial yang bisa kami dukung dengan layanan Speedy," katanya di sela-sela penyambutan kedatangan rombongan pembalap peserta "Speedy Tour d`Indonesia 2009".

Hingga akhir November ini, total pelanggan Speedy di Jatim sekitar 210.000 dan ditargetkan mencapai 230.000 pelanggan hingga akhir tahun ini.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009