Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan sarana website sebagai media promosi empat sentra kerajinan di daerah ini guna meningkatkan omzet penjualan produk.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Bantul, Misbakhul Munir di Bantul, Minggu mengatakan, media promosi melalui website yang dikembangkan saat ini telah difokuskan pada empat sentra kerajinan.

"Keempat sentra kerajinan itu adalah kerajinan gerabah di Kasongan,kerajinan kayu di Krebet, kerajinan kulit di Manding, serta kerajinan batik dan keris di Karangtengah," katanya.

Menurut dia pemasaran melalui website tersebut membuka peluang bagi para perajin untuk meningkatkan omzet penjualan hingga 15 persen dibanding omzet melalui pemasaran biasa.

"Melalui website perajin dan pembeli lebih gampang dalam melakukan transaksi, karena tidak perlu bertatap muka terlebih dahulu," katanya.

Misbakhul mengatakan, pengembangan website sebagai media promosi karena pemasaran produk kerajinan di Bantul telah merambah hingga pasaran luar negeri.

"Sentra kerajinan kulit Manding selama ini telah memanfaatkan jaringan melalui website, sementara sentra kerajinan lain juga turut memperluas pemasaran di lingkup domestik," katanya.

Mengenai kesiapan teknologi, kata dia beberapa perajin telah melalui mendapatkan pendampingan, dan pada setiap sentra telah memiliki satu hingga dua komputer sebagai perangkat penunjang pemasaran.

Ia mengatakan, untuk memmbantu promosi kerajinan, Pemkab juga akan menambah kuota keikutsertaan perajin dalam pameran dari sebelumnya empat menjadi 10 orang.

"Tambahan kuota tersebut meliputi kerajinan batik kayu, keramik, kulit, dan logam, mereka bisa mengikuti pameran di Jakarta, Bali, maupun luar Jawa," katanya.

Ia mengatakan, pameran yang akan diselenggarakan dimana acara tersebut merupakan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pusat.

"Kami berharap para perajin mampu menjaga kualitas produk dan mampu berinovasi sesuai tren sehingga mengikuti kebutuhan pasar," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah mengusulkan anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk pengembangan sentra industri melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2010.

"Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp250 juta," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009