Teheran (ANTARA News/Reuters) - Pengawal Revolusi Iran membebaskan lima warga Inggris yang ditangkap di Teluk, setelah kapal layar mereka yang agaknya tersesat memasuki perairan Iran, kata radio pemerintah, Rabu.

Inggris menegaskan kelima orang yang ditahan 25 November itu adalah warga sipil dan menyerukan pembebasan segera mereka. Seorang pejabat senior Iran, Selasa memperingatkan bahwa Iran akan mengambil tidakan tegas terhadap kelima orang itu jika mereka terbukti "berniat jahat".

"Setelah memperoleh jaminan yang diperlukan, Iran membebaskan kelima orang itu," kata Pengawal Revolusi yang dikutip radio pemerintah.

"Kami berkesimpulan bahwa mereka memasuki perairan Iran akibat kekeliruan."

Kantor Kementerian Luar Negeri di London tidak dapat mengkonfirmasikan tentang pembebasan mereka itu.

"Kami sedang mengusahakan klarifikasi dengan rekan-rekan kami di Teheran apakah berita-berita ini benar atau tidak," kata seorang juru bicara.

Inggris dan Iran terlibat pertikaian menyangkut program nuklir Iran, yang Washington dan sekutu-sekutu Baratnya curigai untuk membuat senjata atom. Iran menegaskan program nuklirnya bertujuan untuk meningkatkan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang meningkat.

Presiden Ahmaddinejad, Selasa menuduh Inggris "mengusik ketenangan" perundingan Iran dengan enam negara menyangkut kegiatan-kegiatan nuklirnya, kata berita televisi pemerintah.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan penahanan lima warga Inggris itu tidak bermotip politik.

"Inggris sengaja membesar-besarkan ikhwal penahan lima orang itu. Mereka ingin menggunakan kasus ini untuk menekan Iran," kata juru bicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanparast kepada kantor berita setengah resmi Mehr.

Iran juga menuduh Barat terutama Inggris dan Amerika Serikat menggerakkan kerusuhan pasca pemilihan presiden di negara Islam itu. London dan Washington membantah tuduhan itu.

Pemilihan presiden 12 Juni itu menghasilkan kemenangan bagi Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk kembali berkuasa dengan keunggulan besar, para lawannya menuduh terjadi kecurangan dan ribuan warga Iran turun ke jalan-jalan dalam protes anti pemerintah terbesar dalam 30 tahun sejarah Republik Islam itu.

Tiga warga AS yang memasuki Iran dari Irak Juli lalu masih ditahan dan menghadapi tuduhan mata-mata. Keluarga mereka mengatakan mereka sedang berjalan kaki dan tersesat memasuki perbatasan Iran dengan tidak sengaja.

Iran menahan delapan pelaut Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan tujuh marinir di lepas pantainya tahun 2007. Mereka dibebaskan setelah 15 hari ditahan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009