Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendukung penyelesaian politik yang melibatkan semua komponen di Afghanistan, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah.

Hal itu dikemukakan oleh Faiza di Gedung Deplu Pejambon, Jakarta, Jumat, saat diminta pendapatnya mengenai keputusan Pemerintah Amerika Serikat untuk mengirimkan tambahan 30.000 prajurit AS ke Afghanistan.

"Yang kita dukung adalah semangat untuk mencari penyelesaian politik yang melibatkan seluruh komponen di Afghanistan," katanya tanpa berkomentar lebih banyak mengenai cara-cara yang akan dipilih pemerintah AS.

Jubir Deplu juga menolak berkomentar mengenai kontroversi kebijakan penambahan pasukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan penghargaan Nobel Perdamaian yang diterimanya.

Pada rabu (2/12) Presiden Obama memutuskan untuk mengirimkan 30.000 personil tambahan ke Afghanistan demi melindungi kepentingan-kepentingan nasional.

"Dan sebagai Panglima Tertinggi saya telah bertekad bahwa ini --pengiriman tambahan 30.000 prajurit ke Afghanistan-- adalah demi kepentingan nasional kita," kata Obama. "Setelah 18 bulan, tentara kita akan mulai dipulangkan."

Ia juga memperingatkan biaya penambahan tersebut akan mencapai 30 miliar dolar AS tahun ini, dan anggaran buat perang yang sedang berlangsung di Irak serta Afghanistan yang diwarisi ketika ia memangku jabatan pada Januari sudah mencapai satu triliun dolar AS.

Keputusan Presiden Obama itu disambut baik oleh Pemerintah Afghanistan. Kabul telah lama meminta tambahan pasukan bagi sekitar 112.000 tentara NATO dan AS yang sudah digelar di Afghanistan sekarang untuk menumpas pemberontakan Taliban. Kelompok itu melancarkan serangan yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dan paling luas sekarang sejak pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintah mereka tahun 2001.

Keputusan AS itu menuai berbagai reaksi dari dunia internasional. Pemerintah Italia menyatakan Roma akan mengirim tentara tambahan ke Afghanistan seperti diminta Presiden Obama, tapi menolak menyebut jumlah atau jadwal penempatan tentara tambahan itu.

Pemerintah Perancis dan Jerman belum memberikan jawaban pasti sedangkan Pemerintah Inggris disebutkan akan memberi sumbangan terbatas.

Italia memiliki 2.795 tentara di Afghanistan, sementara Inggris 9.000 orang, Jerman 4.365 dan Prancis 3.095 serdadu.

Sementara itu Pemerintah Iran menilai keputusan AS itu tidak akan memperbaiki stabilitas di negara yang hancur akibat perang tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009