Gunungkidul (ANTARA News) - Festival Sendratari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan mampu memprekuat ikon DIY sebagai daerah yang selalu mengembangkan kebudayaan.

Hal itu dikatakan ketua panitia Festival Sendratari DIY CB Supriyanto usai pembukaan festival ini di pendopo Desa Karang Rejek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Jumat malam.

Selain itu, kata dia, festival ini juga sebagai media pelestarian seni dan budaya khususnya tari. "Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan tari gaya Yogyakarta ke arah pertunjukan yang kreatif dan inovatif.

Ia juga berharap melalui festival ini mampu menjadi salah satu kegiatan untuk meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di bidang kesenian, khususnya seni tari dan sendratari.

Festival Sendratari DIY ke-37 ini mengambil tema cerita Banjaran Gatotkaca. Festival ini diikuti lima kabupaten/kota di DIY.

Dalam festival ini dilombakan penata tari terbaik, penata busana terbaik, penyaji terbaik, sutradara terbaik, pemeran utama terbaik, pemeran pembantu terbaik, dan penata iringan musik terbaik.

Kelompok seni tari yang tampil dalam festival sendratari selama dua hari ini yakni kelompok tari dari Kabupaten Bantul yang menampilkan sendratari berjudul Arimbi Putra.

Kemudian dari Kabupaten Kulonprogo menampilkan Aji Narantaka, dan kelompok tari dari Kabupaten Sleman menampilkan Goro-goro.

"Pada malam kedua akan ditampilkan cerita Pasuryan Siningi oleh peserta dari Gunungkidul, dan Kang Pinesthi dari kelompok penari Kota Yogyakarta," katanya.

Ia berharap festival sendratari ini mampu menggairahkan kembali seni tari di DIY, serta mampu mewariskan budaya tradisi itu kepada kalangan generasi muda.

Salah seorang penonton asal Wonosari, Aisyah (46) mengatakan dirinya terpesona melihat penampilan sejumlah penari dalam festival sendratari ini.

"Sungguh menarik penampilan para penari, saya belum pernah melihat pertunjukan seperti ini. Saya berharap kegiatan semacam ini lebih sering digelar," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009