Bandung (ANTARA News) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menggelar aksi dengan melibatkan massa sekitar 700 orang di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Ahad, sebagai sikap keprihatinan terhadap skandal Bank Century.

Menurut Humas HTI Jawa Barat, Luthfi Afandi, skandal Bank Century merupakan sebuah kejahatan negara atau "state crime".

"Pengucuran dana talangan yang begitu besarnya untuk Bank Century melalui mekanisme yang tidak wajar, adalah sebuah state crime atau kejahatan negara yang dilakukan pejabat demi keuntungan sekumpulan orang," kata Luthfi.

Berbagai pelanggaran hukum yang terjadi pada kasus tersebut, masih menurut Luthfi, dilakukan sistematis untuk menempatan Bank Century sebagai bank gagal.

Karena itu, lanjut Luthfi, dampaknya pun sangat sistemik, dan sengaja dilakukan agar dapat menjadikan Bank Century sebagai pintu masuk perampok uang negara melalui mekanisme bailout.

"Inilah state corruption, satu jenis kondisi paling jahat karena dilakukan sendiri oleh pejabat negara, yang harus diusut tuntas dan pelakunya dihukum setimpal," ujar Luthfi.

Kasus Bank Century, katanya, harus dinyatakan sebagai bukti sistem perbankan nasional dengan basis ribawi berakibat pada kondisi birokrat yang lambat laun bakal rapuh. Karena itu, seharusnya sistem ekonomi Indonesia diganti dengan sistem ekonomi syariah.

Aksi HTI Jawa Barat, melibatkan anak-anak dan perempuan. Saat beraksi, demonstran wanita dan laki-laki dipisahkan dengan mobil bak terbuka yang dijadikan panggung orasi.

Dalam aksi yang sempat memacetkan Jalan Asia-Afrika, demonstran mengibarkan bendera HTI warna hitam dan putih serta membawa poster-poster yang bertuliskan keprihatinan mereka terhadap skandal Bank Century.

Tak kurang dari 150 petugas kepolisian, mengawal aksi mereka. Hiruk pikuk yang ditimbulkan oleh aksi anggota HTI Jawa Barat ini dimulai pukul 10.00 WIB. Pawai yang diselingi orasi sepanjang Jalan Asia-Afrikan itu, berakhir di Masjid Agung Bandung.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009