Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Senin, mengungkapkan ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Nusantara Ke-10 di Makassar adalah karena ada agenda Nasional pada 9 Desember.

"Ketidakhadiran Presiden pada peringatan Hari Nusantara Ke-10 bukan karena adanya unjukrasa besar-besaran dari kalangan mahasiswa dan LSM, melainkan adanya agenda nasional yang tidak bisa diwakilkan kepada siapapun," kata Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, aksi unjukrasa besar-besaran yang akan dilakukan kalangan mahasiswa dan LSM itu adalah proses dari dinamika demokrasi.

Tetapi, meskipun Presiden dipastikan batal ke Makassar, namun Presiden sudah mewakilkan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Muhammad Hatta Radjasa.

Fadel dijadwalkan tiba di Makassar esok (8/12) dengan langsung menuju lokasi di Centre Point of Indonesia (CPI) untuk mengikuti gladi bersih sebelum puncak peringatan dilaksanakan keesokan harinya (9/12).

"Walaupun Presiden batal ke Makassar, bukan berarti acara peringatan Hari Nusantara itu tidak meriah tetapi Presiden sudah mengutus dua Menterinya yakni Menteri Kelautan Fadel Muhammad dan Menteri Perekonomian Hatta Radjasa," ujarnya.

Selain kedua Menteri kabinet Indonesia Bersatu, yang juga dipastikan hadir adalah 33 Gubernur dan 502 Wali Kota/Bupati seluruh Indonesia.

Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan terbesar yang pernah terselenggara sejak kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono melantik para menterinya dan berharap panitia pelaksana bisa dirampungkan pada 30 November sebelum hari pelaksanaan yang dimajukan pada 9 Desember 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009