Jakarta (ANTARA News) - Unsur pemuda yang diwakili oleh Ikatan Keluarga Alumni Koperasi Mahasiswa se-Indonesia (IKA Kopma) menyatakan bahwa mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai figur yang tepat untuk memimpin Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).

"Figur JK kami pandang bisa menyatukan dua kubu di Dekopin yang kini berseteru," kata Ketua Umum IKA Kopma Indonesia Jack Pascalis di Jakarta, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan terkait Rapat Anggota (RA) Dekopin yang akan diselenggarakan secara bersama oleh dua kubu yang bertikai yaitu kubu Adi Sasono dan Nurdin Halid.

Kedua kubu dengan fasilitasi Kementrian Koperasi dan UKM sepakat untuk menyelenggarakan RA Dekopin setelah bertikai sejak lima tahun lalu.

Menurut Jack, figur yang tepat untuk memimpin Dekopin saat ini adalah seorang yang menjadi tokoh bangsa. "Ada beberapa tokoh bangsa yang pas untuk menjadi pemimpin Dekopin seperti Amien Rais atau Jusuf Kalla," katanya.

Ia mengakui ada beberapa kendala untuk menjadikan JK sebagai Ketua Umum Dekopin seperti persoalan tata tertib pemilihan nantinya.

RA Dekopin rencananya akan digelar pada 12 - 13 Desember dengan diikuti oleh semua anggota Dekopin. Upaya rekonsiliasi antara kedua kubu hingga saat ini masih terus berlangsung. Pihak Kemenkop UKM meminta kepada masing-masing kubu untuk memberikan dua nama pengurus yang akan menjadi panitia pelaksana dan panitia pengarah rapat anggota tersebut.

Sementara soal pembiayaan rapat anggota tersebut, sudah dicapai kata sepakat akan dibiayai dari pihak Kemenkop UKM. Masalah yang belum mencapai kata sepakat adalah mengenai apakah dalam rapat tersebut harus ada laporan pertanggungjawaban atau tidak.

Menurut Jack, masuknya tokoh bangsa akan menyatukan dua kubu yang bertikai saat ini. Apalagi, tokoh tersebut dipastikan tidak lagi mencari untung dari Dekopin. "Harus ada tokoh yang mapan dulu untuk memimpin Dekopin dan bukan tokoh yang justru ingin memanfaatkan Dekopin untuk kepentingannya," katanya.

Ia juga berharap meski Kemenkop UKM menjadi fasilitator dalam mendamaikan kedua pihak tersebut, tidak berarti mereka bisa memasukkan nama atau "jagoannya" untuk memimpin Dekopin. "Jika kami melihat ada tanda-tanda intervensi seperti itu, kami siap mengerahkan massa untuk berdemo," katanya.

Ia juga berharap agar dalam kepengurusan baru nanti, aspirasi dari tokoh pemuda memperoleh tempat di kepengurusan. "Kepengurusan bisa diperbesar dengan memasukkan unsur pemuda," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009