Selain para petani, massa Kesatuan Aksi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) juga berunjuk rasa dengan tema yang sama di tempat tersebut.
Sebelumnya, para demonstran lainnya sudah lebih dulu tiba di Jalan Diponegoro atau kawasan antara Gedung Sate dan Gasibu, mereka antara lain Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta Gerakan Rakyat Jawa Barat.
Ketua Umum Serikat Petani Pasundan Agustiana mengatakan, organisasi itu sengaja membawa petani agar paham permasalahan korupsi yang merugikan rakyat Indonesia.
"Masyarakat harus mengerti kasus korupsi supaya tidak hanya menjadi objek berbagai kebijakan penguasa," katanya.
Selain menuntut pemberantasan korupsi, para petani itu juga menyerukan agar pemerintah memperbaiki kinerjanya, salah satunya dengan mengeluarkan undang-undang yang pro-rakyat, seperti undang-undang pertanahan yang menguntungkan rakyat, membela hak-hak petani dan rakyat kecil.
Mereka juga mendesak dibuatnya peraturan tentang peralihan kepemilikan lahan garapan yang saat ini dikelola petani kecil serta dihentikannya segala bentuk intimidasi kepada rakyat kecil.
Para petani yang datang ke Bandung pada peringatan Hari Antikorupsi itu berasal dari Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009