London (ANTARA News/AFP) - Euro diperdagangkan lebih rendah terhadap dolar di London, Kamis waktu setempat, menyerahkan keuntungan yang dibuat di awal hari di tengah kejutan peningkatan klaim untuk kompensasi pengangguran AS.

Berita mengurangi selera investor terhadap mata uang yang dipandang berisiko daripada dolar, seperti euro, dan meningkatkan daya tarik "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) unit AS.

Mata uang tunggal Eropa pada akhir hari perdagangan berada pada 1,4721 dolar terhadap 1,4726 dolar akhir Rabu di New York.

Sementara dolar diperdagangkan pada 88,16 yen, naik dari 87,88 yen pada Rabu.

Euro di awal hari lebih tinggi terhadap dolar menyusul laporan bahwa defisit perdagangan AS menyempit 7,6 persen pada Oktober dari bulan September.

"Keseluruhan pesan dari data beberapa bulan terakhir tetap menjadi salah satu pemulihan dari Resesi Besar, baik di Amerika Serikat maupun di mitra dagang utamanya," kata Christopher Cornell dari Moody`s Economy.com.

Cornell mencatat bahwa total volume perdagangan telah meningkat 13 persen sejak April, meskipun masih 22 persen di bawah puncaknya pada Juli 2008.

"Pemulihan sedang berlangsung, tapi ... kita tetap jauh dari kembali ke tingkat perdagangan pra-resesi," katanya.

Namun penurunan Oktober mendorong pedagang mata uang untuk pindah dari dolar ke mata uang berisiko euro.

Tapi setelah itu tren melambat dan akhirnya terbalik pada laporan bahwa klaim tunjangan pengangguran baru AS meningkat dalam seminggu terakhir, meskipun bertahan di bawah tingkat 500,000.

Klaim baru pengangguran dalam pekan yang berakhir 5 Desember naik menjadi 474.000 dari minggu sebelumnya 457.000, kata Departemen Tenaga Kerja.

Patrick O`Hare di Briefing.com mengatakan bahwa untuk data klaim pengangguran, "poin yang memperkuat pasar pagi ini adalah bahwa tren klaim tidak terus memburuk."

Namun investor tetap saja kecewa dengan hasilnya, terutama karena ekonom swasta memperkirakan untuk melihat penurunan klaim 455.000.

Dalam tindakan lain, Bank of England (BoE/Bank Sentral Inggris) mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan suku bunga utamanya pada level terendah selama ini 0,50 persen dan mempertahankan rencana pelonggaran kredit dalam menghadapi rekor resesi Inggris.

Sembilan anggota komite kebijakan moneter (MPC) bank mengungkapkan keputusannya menyusul pertemuan dua hari, dan satu hari setelah pemerintah Inggris mengakui bahwa resesi di negara itu lebih dalam daripada yang diperkirakan.

Dalam upaya untuk mengatasi penurunan tajam Inggris, BoE memutuskan pada Maret untuk menurunkan suku bunga pinjaman utamanya menjadi 0,50 persen.

Juga pada Maret, BoE memulai kebijakan yang luar biasa memompa miliaran pound senilai uang yang baru dibentuk ke dalam ekonomi Inggris saat berjuang terhadap penurunan global yang terburuk sejak tahun 1930-an.

Bank sentral Inggris pada November telah memutuskan untuk memompa keluar lainnya 25 miliar pound uang tunai dalam usaha baru untuk meningkatkan pinjaman.

Langkah itu dilakukan sehari setelah menteri keuangan Alistair Darling menyaajikan garis besar yang luas anggaran 2010-2011, yang menurut analis Barclays Paul Robinson "tidak menjawab pertanyaan tentang kesediaan Inggris untuk memperbaiki defisit fiskal."

Di London pada Kamis, euro berpindah tangan pada 1,4721 dolar terhadap 1,4726 dolar akhir Rabu, 129,79 yen (129,43), 0,9057 pound (0,9054) dan 1,5112 franc Swiss (1,5117).

Dolar berdiri di 88,16 yen (87,88) dan 1,0266 franc Swiss (1,0261). Pound berada pada 1,6250 dolar (1,6259).

Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 1.125,50 dolar per ons pada penetapan dari 1.141 dolar akhir Rabu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009