New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak tergelincir pada Kamis waktu setempat, memperpanjang kerugian baru-baru ini, di tengah keraguan terus-menerus tentang laju pemulihan dari resesi dan tanda-tanda permintaan energi lamban.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, merosot 13 sen menjadi ditutup pada 70,54 dolar per barel, level rendah yang terakhir terlihat pada awal Oktober.

Dalam perdagangan intraday, kontrak sempat menyusut di bawah 70 dolar.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 53 sen menjadi menetap di 71,86 dolar per barel.

Kontrak New York telah menumpahkan hampir delapan dolar, atau 10 persen dari nilai, dalam tujuh sesi penurunan berturut-turut.

Perdagangan New York sangat berhati-hati dengan latar belakang laporan ekonomi makro campuran, termasuk menyusutnya kesenjangan perdagangan AS, Italia yang keluar dari resesi dan krisis utang di Dubai dan Yunani.

Jason Schenker dari Prestige Economics mengatakan bahwa pedagang merasakan kekakuuan untuk pemulihan dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa.

"Para pelaku pasar tampaknya akan datang perlahan-lahan ke realisasi bahwa pemulihan benar akan memakan waktu bertahun-tahun," katanya.

Dolar, bertahan mantap Kamis setelah menguat dalam beberapa hari terakhir, tidak mendukung sebuah kenaikan kecil harga kontrak berjangka New York dalam pembukaan perdagangan.

"Pendulum sentimen pendulum telah berayun menuju pesimisme," kata analis MF Global Mike Fitzpatrick, membantu mendorong minyak turun ke 69,81 dolar selama sesi.

"Kami melihat 70 dolar AS per barel sebagai lantai bawah harga yang seharusnya tidak akan terlintasi untuk periode waktu yang berkelanjutan," kata Kevin Norrish dari Barclays Capital.

Harga minyak telah tergelincir pada Rabu setelah data resmi menunjukkan sebuah kenaikan lebih besar dari perkiraan adalam stok produk bahan bakar olahan AS yang memperbarui kekhawatiran tentang permintaan energi kendur di ekonomi terbesar dunia.

Sentimen pasar terpukul oleh laporan mingguan terbaru stok minyak bumi Departemen Energi AS (DoE) yang menunjukkan kenaikan tak terduga stok distilasi, 1,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Desember, bukan turun 500.000 barel dari perkiraan sebagian besar analis.

Sulingan termasuk bahan bakar pemanas, yang biasanya melihat permintaan meningkat pada saat ini musim dingin di belahan bumi utara.

DoE mengatakan cadangan minyak mentah AS turun 3,8 juta barel minggu lalu namun 4,4 persen lebih tinggi dari tingkat mereka tahun lalu dan di atas batas atas kisaran rata-rata untuk sepanjang tahun ini.

Selama empat minggu, rata-rata konsumsi AS 18,5 juta barel produk minyak bumi sehari, turun 3,0 persen dari periode yang sama setahun yang lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009