London (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia mendukung pengembangan UKM melalui Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia (TIIMI) yang dibuka Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Yuri Thamrin di KBRI London.

Temu ilmia diadakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) - UK bekerja sama dengan KBRI London berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Desember, ujar Sekretaris Satu KBRI London, Novan Ivanhoe Saleh kepada koresponden ANTARA News London, Sabtu.

TIIMI yang mengusung tema Small and Medium Enterprises in Indonesian Development, diikuti sekitar 70 mahasiswa dan partisipan dari 10 negara seperti Australia dan Belanda.

Duta Besar RI untuk Inggris, Yuri Octavian Thamrin dalam sambutannya menyampaikan tema yang dibahas dalam pertemuan ini amatlah penting mengingat potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam penciptaan lapangan kerja, pemberantasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan.

Untuk itu, KBRI London berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia baik melalui acara ini dan juga melalui cara-cara yang konkrit seperti pengikutsertaan UMKM dalam eksibisi perdagangan di Inggris, ujarnya.

Dubes RI mengharapkan agar pertemuan ini dapat menghasilkan saran kebijakan praktis yang dapat digunakan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta di dalam negeri.

Temu ilmiah melibatkan berbagai pakar di bidang UKM dari Inggris dan Indonesia diantaranya Dr. Yanuar Nugroho, pengajar di Manchester Business School, Maxi Gunawan, Ketua Kamar Dagang Indonesia untuk Inggris & Eropa.

Dalm kesempatan itu juga tampil sebagi pembicara Direktur Hulf McRae Ltd, perusahaan konsultan pada pemerintah Inggris dan perusahaan-perusahaan komunikasi, Robin A Hulf.

Atase Pendidikan KBRI London, Profesor Riza Sihbudi menyebutkan pertemuan ilmiah pelajar Indonesia di luar negeri itu digelar pertama kalinya tahun 2002.

Dikatakannya hasil dari pertemuan ilmiah akan dibukukan untuk disebarluaskan sebagai sumbangan pemikiran dari para mahasiswa dan intelektual muda Indonesia ke berbagai kalangan pengambil kebijakan di dalam negeri. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009