Keputusan ini diambil setelah konsultasi ekstensif dan komprehensif dengan seluruh klub
Jakarta (ANTARA) - Operator kasta ketiga dan keempat Liga Inggris, English Football Legaue (EFL), pada Jumat mengumumkan kesepakatan di antara tim-tim peserta untuk menerapkan aturan finansial baru berupa ambang batas gaji skuat atau salary caps yang berlaku mulai musim ini.

Kesepakatan itu mencanangkan salary cap 2,5 juta poundsterling untuk League One (kasta ketiga) dan 1,5 juta poundsterling untuk League Two, menggantikan aturan lama Protokol Pengelolaan Biaya Gaji (SCMP), demikian lansiran laman resmi EFL.

"Keputusan ini diambil setelah konsultasi ekstensif dan komprehensif dengan seluruh klub terkait isu keberlanjutan dan inflasi gaji di liga-liga EFL, yang dimulai sebelum kompetisi ditangguhkan karena pandemi COVID-19," tulis pernyataan EFL.

Baca juga: Klub kasta tiga dan empat Inggris sepakat musim 2019/20 tak lanjut

Salary caps tersebut nantinya meliputi biaya-biaya termasuk gaji pokok, gaji, bonus, hak citra, ongkos agen pemain dan berbagai biaya tambahan yang dibayarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk setiap pemain yang terdaftar di dalam skuat.

Aturan itu juga menyepakati bahwa biaya yang dibayarkan klub-klub atas kelanjutan langkah mereka di kompetisi piala domestik maupun promosi tidak dimasukkan ke dalam salary caps.

Sedangkan semua pendapatan yang diterima dari hasil kesepakatan peminjaman pemain akan dikurangi dari penghitungan total salary caps masing-masing klub.

Penerapan salary caps juga berdampak terhadap pemain yang klub-klubnya terdegradasi sehingga kontrak mereka akan disesuaikan dengan nilai rata-rata satu divisi hingga masa tenggatnya berakhir.

Baca juga: Tiga divisi di bawah Liga Premier sepakati rekomendasi potong gaji

Aturan baru itu juga meregulasi tim-tim yang melebihi ambang batas salary caps hingga lima persen bakal dikenai denda untuk setiap satu pound kelebihannya.

Klub-klub yang melebihi aturan ruang ambang batas tersebut akan ditangani oleh Komisi Disipliner Independen dan EFL bakal memonitor ketaatan salary caps sepanjang musim, mengingat SCMP sebelumnya berlaku di kedua divisi.

"Terma 'salary caps' adalah istilah emosional, untuk menciptakan kesan ukuran pembatasan, tetapi kami menegaskan ini bukan bertujuan mengubah regulasi EFL," kata CEO EFL David Baldwin.

"Dampak finansial COVID-19 bakal mempengaruhi klub-klub EFL dan pemungutan suara hari ini membantu mencegah hal itu agar tidak menimbukan instabilitas finansial," ujarnya menambahkan.

League One dan League Two musim 2020/21 rencananya akan mulai bergulir pada 12 September 2020.

Baca juga: Liga Premier musim 2020/21 dimulai 12 September

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020