London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia di pasar London mengapung lebih tinggi pada Selasa waktu setempat di tengah teknikal perdagangan setelah publikasi data output (produksi/keluaran) industri positif di negara konsumen utama energi Amerika Serikat, kata para analis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 29 sen menjadi 72,18 dolar per barel di perdagangan London sore hari.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, meningkat 92 sen menjadi 70,43 dolar per barel.

Harga naik di "apa yang tampak seperti upaya pemulihan teknikal daripada termotivasi fundamental `rally`," kata analis energi Citigroup Tim Evans.

Produksi industri AS meningkat tajam 0,8 persen pada November, memperoleh kembali momentum setelah sebulan yang datar, data Federal Reserve menunjukkan Selasa.

Laporan menunjukkan keluaran pabrik di AS, tambang dan utility terangkat oleh sebuah lonjakan 1,1 persen di bidang manufaktur, yang dipimpin oleh kenaikan dalam mobil, peralatan, perabot rumah tangga serta barang-barang konsumen.

Output pertambangan melompat 2,1 persen sementara output utilitas turun 1,8 persen karena cuaca mengurangi permintaan untuk pemanas.

Dalam perdagangan sebelumnya pada Selasa, harga minyak bertahan stabil di tengah kekhawatiran stok AS besar disebabkan oleh lemahnya permintaan, kata para pedagang.

Stok minyak yang relatif tinggi telah memperbaharui kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan energi Amerika Serikat, sebuah negara yang sedang berjuang untuk meningkatkan pemulihan yang kuat dari resesi mendalam.

Sementara itu, kartel produsen minyak OPEC pada Selasa menaikkan sedikit perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun depan, tetapi mengatakan penggunaan di ekonomi-ekonomi maju akan kontraksi lagi.

Sementara itu permintaan minyak dunia "diperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pada 2010 dua tahun setelah bencana penurunan," kata Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulan Desember.

Dikatakan permintaan akan tumbuh dengan 0,82 juta barel per hari (bph) atau 0,9 persen menjadi rata-rata 85,13 juta barel per hari, naik sedikit dari perkiraan sebelumnya untuk peningkatan 0,75 juta barel per hari.

Tetapi pertumbuhan akan didorong oleh negara-negara berkembang, dengan permintaan negara industri atau OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) terus kontraksi, kata kartel.

Permintaan minyak OECD ditetapkan untuk kontraksi 0,28 persen pada 2010 setelah jatuh pada rekor 3,9 persen pada 2009.

Tahun lalu adalah "salah satu tahun yang terburuk," dengan permintaan global diperkirakan telah kontraksi 1,39 juta barel per hari atau 1,6 persen menjadi 84,31 juta barel per hari, kata OPEC.

Kartel mengatur mengadakan pertemuan untuk membahas output pada 22 Desember di Luanda ibukota Angola.

Harga minyak New York pada Senin merosot untuk kesembilan sesi berturut-turut di tengah berlanjutnya kekhawatiran bahwa pasokan melebihi permintaan.

Kecenderungan harga minyak menunjukkan bahwa ekonomi global, meskipun keluar dari resesi, mungkin tidak cukup kuat untuk mendukung peningkatan permintaan energi, sementara persediaan meningkat.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009