Mamuju (ANTARA News) - Warga di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, melakukan antrian untuk mendapatkan minyak tanah, karena pasokan minyak tanah yang masuk ke wilayah itu tidak lancar.

Pemantauan di Mamuju, Selasa malam, sekitar pukul 20.00 wita, ratusan warga dikelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, tampak melakukan antrian untuk mendapatkan minyak tanah di salah satu pangkalan minyak tanah yang ada di Jalan Pattana Endeng.

Para warga tersebut tampak berdesakan pada saat melakukan antrian untuk mendapatkan minyak tanah dari pangkalan tersebut, meskipun mereka melakukan antrian tersebut dimalam hari.

Bahkan diantara mereka ada yang tampak kecewa karena tidak berhasil mendapatkan jatah minyak tanah karena persediaan di pangkalan itu telah habis dijual kepada warga yang datang lebih awal.

"Kalau tidak melakukan antrian begini, maka warga tidak akan mendapatkan minyak tanah karena persediaan minyak tanah yang ada ditingkat pangkalan terbatas dan selalu habis," kata Imma, salah seorang warga yang melakukan antrian.

Ia mengatakan, kelangkaan ditingkat pangkalan akibat pasokan minyak tanah yang masuk ke daerah ini tidak lancar dan telah berlansung sejak sebulan terakhir, yakni sejak Idul Adha yang lalu.

Berbeda dengan Tuti, salah seorang warga lainnya yang tidak mendapatkan minyak tanah, ia mengaku, kecewa dan meminta agar pemerintah mengatasi kelangkaan minyak tanah di Mamuju tersebut.

"Pemerintah harus mengatasi kelangkaan minyak tanah di Mamuju, karena ibu rumah tangga sulit memenuhi kebutuhan dapurnya," ujarnya.

Sementara itu, Adong, pemilik pangkalan mengatakan, terbatasnya persediaan minyak tanah yang dijualnya sehingga warga harus melakukan antrian untuk mendapatkan minyak tanah karena pasokan dari dua SPBU Mamuju tidak lancar.

"Dua SPBU di Mamuju yang terletak di Jalan Ir H Juanda dan Jalan Urip Sumoharjo juga sering kehabisan minyak tanah akibat pasokan minyak tanah dari Depo Pertamina Kota Pare-Pare, Provinsi Sulawesi Selatan juga tidak lancar, sehingga stok minyak tanah kami juga terbatas, dan kami sering kekurangan stok minyak tanah," katanya.

Menurut dia, pasokan minyak tanah dalam sehari yang masuk kepangkalan selalu terlambat sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan warga. ***2***

(PK-MFH)

(T.PK-MFH/C/F003/F003) 16-12-2009 04:48:33

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009