New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah "rebound" atau berbalik naik pada Selasa waktu setempat, karena laporan produksi industri AS yang lebih kuat dari perkiraan mendorong penilaian ulang prospek pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, meningkat 1,19 dolar menjadi ditutup pada 70,67 dolar per barel setelah sembilan sesi berturut-turut turun.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari bertambah 16 sen menjadi menetap di 72,05 dolar per barel.

Produksi industri AS meningkat tajam 0,8 persen pada November, dipimpin oleh kenaikan di bidang manufaktur mobil, peralatan, perabot rumah tangga serta barang-barang konsumen.

Mike Fitzpatrick dari MF Global mengatakan laporan "telah menyuntikkan perbaruan keyakinan ke pasar" dan memberikan kesan pertumbuhan berikutnya dalam permintaan energi."

Namun, ia mengatakan secara keseluruhan permintaan energi akan ditahan kembali oleh tingginya pengangguran: "Data bintang tertutupi oleh kehilangan pekerjaan 7,2 juta sejak resesi dimulai dua tahun yang lalu. Sampai konsumen kembali bekerja di angka yang signifikan, sentimen mungkin akan tetap pesimis."

Fitzpatrick mengatakan bahwa dengan perekonomian AS masih kesulitan, "kami memperkirakan harga bergerak kembali ke kisaran 67-72 dolar hingga kuartal pertama 2010, setelah itu mereka harus bergerak dengan cepat karena pemulihan bertahan secara luas dan lebih berkesinambungan."

Sementara itu, kartel produsen minyak OPEC pada Selasa menaikkan sedikit perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun depan, tetapi mengatakan penggunaan di ekonomi-ekonomi maju akan kontraksi lagi.

Sementara itu permintaan minyak dunia "diperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pada 2010 dua tahun setelah bencana penurunan," kata Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulan Desember.

Dikatakan permintaan akan tumbuh dengan 0,82 juta barel per hari (bph) atau 0,9 persen menjadi rata-rata 85,13 juta barel per hari, naik sedikit dari perkiraan sebelumnya untuk peningkatan 0,75 juta barel per hari.

Tetapi pertumbuhan akan didorong oleh negara-negara berkembang, dengan permintaan negara industri atau OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) terus kontraksi, kata kartel.

Permintaan minyak OECD ditetapkan untuk kontraksi 0,28 persen pada 2010 setelah jatuh pada rekor 3,9 persen pada 2009.

Tahun lalu adalah "salah satu tahun yang terburuk," dengan permintaan global diperkirakan telah kontraksi 1,39 juta barel per hari atau 1,6 persen menjadi 84,31 juta barel per hari, kata OPEC.

Kartel mengatur mengadakan pertemuan untuk membahas output pada 22 Desember di Luanda ibukota Angola.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009