London (ANTARA News) - Pemerintah Inggris, Rabu mendesak kehati-hatian atas usulan Komisi Eropa untuk mereformasi perdagangan derivatif -- sebuah sektor besar yang berisiko tinggi yang secara luas dipersalahkan karena membantu memicu krisis keuangan.

Seperti dilaporkan AFP, Komisi Eropa pada Oktober mengumumkan rencana untuk memindahkan perdagangan derivatif over-the-counter (OTC), banyak yang berpindah tangan secara pribadi di luar bursa, ke dalam platform perdagangan yang diselenggarakan pada akhir 2010.

Departemen keuangan Inggris dan pengawas Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) mengeluarkan laporan gabungan pada Rabu, memperingatkan bahwa langkah seperti itu bisa mahal dan mengurangi fleksibilitas pengguna derivatif untuk lindung nilai risiko spesifik.

"Kami mendesak legislator untuk benar-benar mempertimbangkan hal ini sebelum memperkenalkan peraturan yang dapat secara signifikan mengubah struktur pasar," kata laporan.

"Regulator bertujuan mengurangi risiko rekan pendamping dan meningkatkan transparansi yang dapat dicapai dengan cara lain," katanya.

Derivatif adalah instrumen keuangan yang kompleks. Di antara yang paling derivatif kontroversial adalah credit default swap, yang merupakan bentuk asuransi terhadap default di beberapa jenis efek.

Komisaris Pasar Internal Uni Eropa Charlie McCreevy mengatakan pada Oktober, bahwa runtuhnya bank investasi AS Lehman Brothers pada 2008 telah menyoroti risiko derivatif di tengah tidak adanya sebuah pusat kliring.

Lehman Brothers `kematiannya telah disalahkan membantu memicu volatilitas terburuk pasar keuangan melalui credit default swap yang diperdagangkan dengan perusahaan lain. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009