Robert Isidorus menceritakan, dia sedang memotret jalannya aksi demo berkabung, ketika seorang simpatisan Kelly menghampirinya dan langsung merampas lalu membanting kamera SLR Canon 40D sebanyak dua kali, hingga rusak.
"Saya sedang memotret, lalu ada suara provokasi yang melarang wartawan meliput. Belum sempat wartawan keluar dari areal makam, oknum itu sudah merampas dan membanting kamera saya," kata Robert.
Kejadian itu dilaporkan ke Polres Jayapura dan Kaplores Jayapura, AKBP Mathias Fakhiri berjanji akan menindaklanjutinya.
"Kita pasti akan tindak tegas dengan proses lebih lanjut dan menangkap pelakunya," kata Fakhiri.
Jenazah Kelly Kwalik sekitar pukul 12.45 WIT dibawa dari RS Polri Bhayangkara Jayapura, ke Bandara Sentani, dan kemudian diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua, menggunakan pesawat kecil Susi Air.
Pemimpin tertinggi kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Wilayah Timika itu ditembak mati Detasemen Khusus 88 dan Polda Papua di wilayah Gorong-Gorong, Rabu. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
semua kekayaan alam di kuras ..... hasil nya di bawa kuluar
lihatlah para pejabat yang ditempatkan disana, hanya sedikit yang berasal dari orang papua asli...
Hal ini akan tetap menjadi duri dalam daging kalau tidak ada keinginan untuk berbagi kue kembangunan yang triliunan rupiah itu .........
Mula-mula dijadikan domba, lalu sekarang diberi senjata untuk menjadi serdadu.