Timika (ANTARA News) - Pendukung dan keluarga Kelly Kwalik sampai Selasa masih bertahan di Kantor DPRD Mimika, Papua, mengakibatkan para pegawai dan anggota wakil rakyat tidak bisa masuk kantor.

Thomas Wanmang, salah satu tokoh masyarakat suku Amungme kepada ANTARA di Timika Selasa mengatakan, alasan warga belum mau meninggalkan Kantor DPRD Mimika karena masih menunggu jawaban atas aspirasi mereka dari berbagai pihak.

"Setahu saya, ada keluarga yang menginginkan untuk segera meninggalkan Kantor DPRD Mimika, namun ada yang lain masih bertahan menunggu jawaban dari Dewan Adat Papua (DAP) dan DPRD Mimika," kata Thomas.

Menurut Thomas, aspirasi keluarga telah disampaikan kepada DAP, Pemerintah dan berbagai pihak yang lain sebelum pemakaman Kelly Kwalik pada Rabu (22/12) lalu.

Dari pantauan ANTARA pada Selasa siang, sejumlah spanduk dan poster yang berisi tuntutan pihak keluarga Kelly Kwalik masih terpampang di pintu masuk dan pagar Kantor DPRD Mimika.

Tenda yang sebelumnya digunakan untuk acara pelantikan anggota DPRD Mimika periode 2009-2014 bahkan masih berdiri di halaman rumah rakyat tersebut karena dilarang dibongkar oleh warga pendukung Kelly Kwalik.

Warga terlihat sibuk memasak makanan di samping kiri dan kanan Kantor DPRD Mimika dan pada malam harinya mereka tidur di lorong-lorong kantor tersebut.

Lantaran kondisi itulah, selama dua hari belakangan pegawai dan anggota DPRD Mimika tidak bisa berkantor.

Salah satu anggota DPRD Mimika, M Nurman Karupukaro mengatakan Dewan tidak bisa melarang warga menempati Kantor DPRD Mimika.

"Ini juga rumah mereka, kita tidak bisa larang begitu saja," kata Nurman.

Meski begitu, wakil rakyat dari Partai Patriot ini mengajak semua pihak segera duduk bersama mencari solusi terbaik guna menyikapi persoalan tersebut.

Kapolres Mimika, AKBP Mohammad Sagi mengatakan masih menunggu petunjuk DPRD Mimika untuk mengevakuasi warga dari Kantor DPRD Mimika.

"Kita siap mengalihkan warga sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku jika ada permintaan dari DPRD Mimika," kata Sagi.

Massa pendukung Kelly Kwalik telah menduduki Kantor DPRD Mimika sejak Rabu (16/12) bersamaan dengan kematian tokoh yang mereka kagumi itu.

Kelly Kwalik selaku pemimpin kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Komando Daerah Papua (Kodap) III tewas tertembak polisi dalam sebuah penyergapan di Gorong-gorong Timika, Rabu (16/12) dini hari.

Jenazahnya dikuburkan di samping Lapangan Timika Indah, Timika, Rabu (22/12).
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009