Padang (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Ekasakti Padang, Ruslan Ismail Mage, menyatakan bahwa kasus Bank Century bisa menjadi "bola liar" bila Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dinonaktifkan dari jabatannya.

"Kalau mereka non aktif, akan susah dideteksi lagi pergerakan kasus ini dan bisa membahayakan pemerintah," kata Ruslan di Padang, Minggu.

Akan tetapi, kata dia, sah-saja bila apabila panitia khusus hak angket merekomendasikan Sri Mulyani dan Boediono non aktif dari jabatannya karena dianggap bertanggung jawab dalam pengucuran dana ke Bank Century.

Namun demikian, Ruslan memperkirakan kecil kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menonaktifkan keduanya.

Menurut dia, apapun hasil akhir kasus Century, ini tetap akan dicatat sejarah sebagai skandal politik dan hukum terbesar pascareformasi.

Karena itu, Master Ilmu Politik jebolan UI itu, menekankan, kalau memang ada komitmen mencari kebenaran, maka tidak ada alasan membiarkan rapat-rapat pansus Century dilaksanakan secara tertutup.

"Kalau rapat digelar tertutup, maka sangat besar peluang terjadi lobi-lobi politik untuk kepentingan tertentu dan mengaburkan esensi pembentukan pansus ini," kata dia.

Dia mengatakan, dalam proses politik, waktu 1 menit bisa dipakai untuk mengubah keputusan. Sementara isu-isu sensitif mengenai aliran dana Century tetap perlu diungkap karena pada dasarnya itulah esensi pansus Century.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Investasi Politik mengungkapkan, kalau aliran dana itu dibuka, maka hampir bisa dipastikan akan melahirkan skandal politik yang luar biasa dampaknya bagi masa depan pemerintahan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menyatakan, Boediono dan Sri Mulyani Indrawati tidak perlu nonaktif atau mengundurkan diri selama pansus DPR RI untuk Bank Century bekerja.

"Tidak perlu berhenti atau diberhentikan dengan catatan embanan tugas bisa dilaksanakan dengan baik sebagai pejabat negara yang menjalankan pemerintahan maupun dalam konteks pemeriksaan Pansus Bank Century," kata Presiden dalam keterangan pers di Kopenhagen, Jumat sore (pukul 22:00 WIB).

Kepala Negara mengatakan, sebelum bertemu wartawan, telah menghubungi wapres dan menkeu dan menanyakan apakah mereka berdua sanggup menjalankan tugas pemerintahan walau dimintai keterangan oleh pansus DPR untuk hak angket Bank Century.

"Jawaban pada saya sanggup menjalankan keduanya (pemerintahan dan memenuhi panggilan pansus-red), dan sanggup menjalankan kegiatan ekstra dalam kondisi ini," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009