Jakarta (ANTARA News) - Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom mengatakan Bank Century akan ditutup apabila kondisi perekonomian saat itu normal.

"Dalam keadaan ekonomi normal, peranan bank kecil seperti Bank Century di percaturan perbankan nasional tidak terlalu diperhitungkan," ujarnya di hadapan panitia angket DPR RI di Jakarta yang baru berakhir Selasa dini hari.

Namun, ia menambahkan, dalam kondisi krisis, setiap bank mempunyai peran sama dalam menjaga stabilitas sistem perbankan apalagi dengan kemungkinan munculnya ketidakpercayaan dan segmentasi pasar saat krisis terjadi.

"Ini dapat menimbulkan psikologi pasar, untuk itu keputusan menyelamatkan Bank Century sudah tepat, karena akan berdampak sistemik jika ditutup di tengah kondisi krisis ekonomi global," ujarnya.

Mengenai jawaban dampak sistemik yang berbeda dengan jawaban Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah dan Mantan Deputi Gubernur Senior BI Anwar Nasution yang mengatakan Bank Century tidak berdampak sistemik, Miranda mengatakan mungkin dikarenakan mereka sudah tidak berada dalam lingkungan BI.

"Saya menghormati Pak Burhanuddin dan Pak Anwar Nasution sebagai atasan saya, namun sewaktu krisis mereka sudah tidak ada di BI dan tidak mengetahui data-data serta risiko atas terjadinya krisis," ujarnya.

Miranda menambahkan BI telah membuat manajemen krisis mengenai krisis global untuk memantau kondisi perbankan sejak Oktober 2008, termasuk rapat yang dilakukan untuk memutuskan Bank Century sebagai bank gagal sebelum keputusan penyelamatan oleh Komite Koordinasi Sektor Keuangan (KKSK).

"Pada waktu rapat-rapat penentuan Bank Century sebagai bank gagal pun para pejabat eselon BI sudah memberikan data yang seakurat mungkin dan kita memulai rapat pada malam hari jam 9 hanya untuk rapat dengan menggunakan data terbaru," ujarnya.

Ia juga menambahkan, kondisi pada waktu itu mengharuskan BI untuk membuat keputusan yang lebih baik, merupakan keputusan yang salah daripada tidak berbuat apa-apa.

"Kondisi pada 97-98 ketika kita tidak berbuat apa-apa membuat segalanya menjadi serba salah, maka kami membuat keputusan juga berdasarkan aspek-aspek yang mesti dilihat seperti dampaknya terhadap sistem keuangan, sistem riil dan sistem pembiayaan," ujarnya.

Menurut dia, kasus ini juga terkait dengan pemilik Bank Century yang diketahui bermasalah setelah melihat ada masalah Antaboga dan kemudian diperburuk oleh krisis global.

"Bisa jadi kasus ini dipicu krisis global tapi kalaupun tidak krisis pasti suatu waktu akan meletus juga," ujarnya.

Untuk itu, ia menolak anggapan bahwa BI lemah dalam menjalankan dan melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap sistem perbankan nasional.

"Kalau kelemahan, mungkin BI masih memilikinya tapi kami sudah bekerja secara profesional dan hingga saat ini sistem perbankan kita masih tetap terjaga," ujarnya.

Rapat Panitia Angket dengan menghadirkan Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom dimulai pada pukul 19.30 dan baru berakhir menjelang tengah malam.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009