Magelang (ANTARA News) - Kondisi keuangan Mutiara Bank terus membaik setelah tidak lagi diawasi Bank Indonesia dan kini mendapat predikat bank sehat, kata Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk Maryono di Magelang, Selasa.

Indikator sehat sebuah bank dapat dilihat dari modal, asset, managemen, pendapatan dan likuiditas (CAMEL), katanya usai penandatanganan kerjasama dengan PT Armada Finance.

Ia menjelaskan, dari sisi modal, CAR atau Rasio Kecukupan Modal, Bank Mutiara berada di atas aturan Bank Indonesia 10,04 persen per akhir Oktober 2009, sementara dalam 10 bulan terakhir asset tumbuh Rp700 miliar menjadi Rp 5,1 triliun.

Rasio kredit bermasalah (NPL) yang pada akhir 2008 di atas 10 persen, pada Oktober 2009 dapat ditekan di level enam persen. "Kami yakin pada akhir Desember 2009, NPL dapat ditekan di bawah lima persen," katanya.

Ia mengatakan, Mutiara kini dikelola manajemen profesional yang memiliki rekam jejak positif di dunia perbankan.

Dari sisi pendapatan, Mutiara telah membukukan laba Rp231 miliar per Oktober 2009, sementara likuiditasnya telah memenuhi GWM lima persen.

"Sebagai bank sehat, Mutiara Bank akan melakukan ekspansi bisnis dan fokus di bisnis ritel dan small business (UKM), tetapi tidak meninggalkan yang bersifat corporate (korporasi)," kata Maryono.

Dia juga menyatakan Mutiara tengah fokus pada perbaikan sistem untuk memberikan layanan sempurna ke nasabah sekaligus penekanan pentingnya penerapan Good Corporate Governance. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009