Mamuju (ANTARA News) - Kondisi kas yang kosong mengakibatkan sejumlah pembayaran utang pemerintah kabupaten (Pemkab) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi terhambat.

Hal ini dikatakan Ketua DPRD Mamuju, H. Sugianto, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa.

Menurutnya, kosongnya kas akibat devisit anggaran di penghujung tahun 2009 tersebut, membuat sejumlah utang-utang pemkab tidak dapat tertalangi secara optimal.

"Tahun 2009 ini merupakan tahun `musibah` besar bagi pemkab karena banyak utang yang tak bisa dibayar," ungkapnya.

Ia mengatakan, utang-utang pemkab Mamuju yang belum tertalangi yakni utang pembayaran tunjangan kinerja pegawai selama empat bulan, pembayaran gaji tenaga kontrak, petugas kebersihan dan operasional kecamatan dan utang pinjaman pada Bank pembangunan Daerah (BPD) Makassar cabang Mamuju sekitar Rp30 miliar.

Selain itu, kata dia, sejumlah pembayaran Dana Alokasi Khusus pada kegiatan proyek sekolah-sekolah juga tersumbat, mengakibatkan gaji tukang atau buruh bangunan juga belum terbayar oleh kontraktor proyek.

"Kondisi kurangnya kas Mamuju ini berdampak besar, karena banyak masyarakat menjadi korban devisit anggaran," tuturnya.

Ia mengatakan, hasil analisa realisasi anggaran 2009 terungkap pendapatan DAU 91 persen, Dak 75 persen, dan realisasi PAD 61 persen.

Namun kata dia, mengherankan realisasi APBD baru berkisar 61 persen dan mengakibatkan kosongnya kas daerah.

"Hal ini yang menjadi pertanyaan publik bagaimana bisa terjadinya kosongnya kas daerah, apakah ada dana yang diperuntukkan untuk pembiayaan lain," tandasnya penuh tanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009