Sanaa (ANTARA News/AFP) - Pasukan Yaman membunuh 34 anggota Al-Qaida, termasuk beberapa pemimpin senior organisasi garis keras itu, dalam serangan udara menjelang fajar di kawasan pegunungan terpencil di provinsi Shabwa, Yaman, kata seorang pejabat keamanan, Kamis.

"Serangan itu dilancarkan di saat puluhan anggota Al-Qaida sedang melakukan pertemuan di Wadi Rafadh, kata sumber keamanan, merujuk kawasan pegunungan yang terletak sekitar 650 km sebelah timur ibukota Yaman.

Pemimpin Al-Qaida di Jazirah Arab, Nasser al-Wahishi dan wakilnya, Saeed Al-Saudi Shahrani, juga menghadiri pertemuan tersebut, kata sumber yang enggan dikutip namanya.

Ia menambahkan, "beberapa petinggi kelompok garis keras itu termasuk Saad Al-Fathani dan Mohammad Ahmed Saleh al-Omir, juga tewas."

"Di antara yang tewas itu termasuk beberapa pemimpin dan anggota Al-Qaida asal Arab Saudi dan Iran," katanya.

Serangan udara pasukan Yaman ke tempat persembunyian Al-Qaida tersebut dilancarkan berdasarkan informasi dari penduduk setempat, yang menyebutkan bahwa pimpinan Al-Qaida sedang bertemu di Wadi Rafadh, kata sumber itu.

Selain anggota Al-Qaida, serangan udara itu juga menewaskan 49 warga sipil, termasuk 23 wanita dan 17 anak-anak.

Pekan lalu, kelompok Al-Qaida menyatakan bertanggungjawab atas pembunuhan tujuh petugas keamanan Yaman dalam penyergapan di dekat perbatasan dengan Arab Saudi.

Serangan pada Selasa (15/12) itu terjadi pada hari yang sama ketika gerilyawan Syiah Yaman membunuh seorang perwira keamanan Arab Saudi dalam serangan lintas perbatasan.

Negara barat dan Arab Saudi mengkhawatirkan gerakan Al-Qaida dapat bergabung dengan pemberontakan Syiah di bagian utara Yaman untuk melawan pemerintah.

Al-Qaida pimpinan Osama Bin Laden pada awal tahun ini menyatakan Al-Qaida Arab Saudi dan Yaman menggabungkan diri untuk membentuk Al-Qaida Jazira Arab guna menggoyahkan pemerintah dukungan Barat di kawasan itu.

Riyadh menyatakan banyak buronan pejuang Al-Qaida Saudi melarikan diri ke Yaman.

Salah satu di antaranya buronan Al-Qaida kembali ke Arab Saudi pada Agustus lalu, berpura-pura bertobat meninggalkan aksi kekerasan, namun belakangan ia melakukan percobaan pembunuhan terhadap Wakil Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Nayef.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009