Tulungagung (ANTARA News) - Warga Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, digegerkan  jenazah Sulastri (30), seorang ibu rumah tangga yang baru saja melahirkan.

Beberapa warga mengaku melihat ada gelagat yang aneh pada diri korban, usai ia melahirkan. Korban cenderung pendiam dan seperti orang yang linglung.

"Ia sering bertingkah aneh dan melamun, seperti orang yang linglung usai melahirkan anak keduanya," kata Sumino, tetangga korban di rumah duka, Senin.

Para tetangganya menduga, korban depresi dan takut tidak bisa merawat bayinya, sehingga nekat bunuh diri dengan menggunakan selendang bayinya.

Mereka juga menyayangkan sikap korban, mengingat bayi tersebut baru berumur 10 hari, sementara anak pertamanya juga masih kecil.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Budi Santoso (35), suaminya. Ia resah karena anaknya terus saja menangis karena kehausan. Saat dilihat, ternyata istrinya sudah tidak ada di kamar.

Khawatir terjadi apa-apa, akhirnya ia mencari di seluruh bagian rumah, hingga ia menemukan tubuh korban di dalam kamar mandi sudah dalam keadaan tergantung menggunakan selendang untuk menggendong bayinya.

Melihat hal tersebut, ia langsung meminta tolong kepada tetangga, sehingga beberapa lama kemudian tetangga ramai berdatangan.

Petugas dari Kepolisian Sektor Sumbergempol yang datang ke lokasi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Tubuh korban akhirnya diturunkan, dan dirawat.

Usai petugas melakukan olah tempat kejadian perkara dan tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan, korban akhirnya dikebumikan.

Polisi  menduga, korban memang mengalami depresi pascamelahirkan, mengingat keterangan dari beberapa tetangga dan keluarga menguatkan hal tersebut.

"Untuk penyebab pasti, kami masih melakukan penyelidikan. Namun, kemungkinan besar korban depresi," kata Kepala Polsek Sumbergempol, AKP Thohir.

Hingga saat ini, keluarga masih menunggu beberapa kerabat yang masih belum datang. Sementara itu, anak korban rencananya akan dirawat oleh neneknya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009