Malang (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Malang (Persema) bakal menjaga ekstra ketat dan mewaspadai pergerakan dua pemain Arema asal Singapura Noh Alam Shah dan M Ridhuan dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) yang digelar, Minggu (10/1) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

Pelatih Persema Subangkit, Sabtu, mengakui, dua pemain Arema asal Singapura ini pantas diwaspadai karena kemampuan individu dan kolektivitasnya cukup tinggi, apalagi lini pertahanan Persema juga kehilangan Seme Patrick yang terakumulasi kartu kuning sehingga harus absen saat di jamu Arema.

"Meskipun kami sudah mengantongi kekuatan Arema sebagai tim terkuat saat ini, kami tetap harus berjuang maksimal untuk menorehkan `sejarah` manis dengan memenangkan pertandingan dari tangan tim `Singo Edan`," tegasnya.

Menurut dia, pada kesempatan pertama latihan usai menjalani libur tahun baru, anak asuhnya langsung diinstruksikan untuk memulihkan kondisi dan simulasi strategi serta taktik untuk menghadapi tim setangguh Arema.

Ia menegaskan, walaupun saat ini Arema merupakan tim tangguh dan berada di puncak klasemen sementara LSI 2009/2010, dirinya tidak gentar apalagi sampai menyerah."Kami tetap akan memberikan perlawananan sengit, walaupun di lapangan juga harus `berperang` dengan suporter fanatik Arema," tegas Subangkit.

Mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu mengatakan, dengan waktu yang tinggal beberapa hari menjelang di jamu Arema, pihaknya dan tim pelatih lain terus memantapkan kerja sama dan kolektivitas pemain di semua lini.

"Kami juga akan fokus pada latihan teknik, strategi dan kerja sama antarlini karena lawan yang kami hadapi nanti adalah tim yang sangat solid dan memiliki banyak kelebihan secara individual maupun kolektivitas pemainnya," katanya menambahkan.

Para pemain Persema akan menghadapi menu latihan rutin kembali, Minggu (3/1) setelah libut tiga hari untuk merayakan tahun baru 2010. Sebelumnya mereka juga diliburkan selama dua hari ketika libur natal.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010