Washington (ANTARA News/AFP) - Warga negara Jordania yang melakukan aksi bom bunuh diri sehingga menewaskan tujuh agen badan intelijen Amerika Serikat (CIA) di Afghanistan pekan lalu dipandang sebagai informan terbaik dalam beberapa tahun, demikian laporan the New York Times, Rabu.

Harian itu, yang mengutip sejumlah pejabat CIA, melaporkan bahwa warga Jordania itu dipandang memiliki informasi tentang anggota teras Al Qaida, termasuk tempat persembunyian Ayman az-Zawahri, tokoh nomor dua di organisasi itu.

Pada kenyataannya, CIA begitu antusias atas informasi yang Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi tawarkan. Para pejabat tinggi di CIA dan Gedung Putih diberitahu bahwa dia dibawa ke Afghanistan untuk mengikuti satu pertemuan.

Tetapi bukan memberikan informasi yang dicari AS selama bertahun-tahun, Balawi malahan melakukan bom bunuh diri dengan bahan peledak yang dibawanya masuk ke satu pangkalan AS di Khost. Bom bunuh diri itu menewaskan tujuh agen CIA.

The New York Times melaporkan latar belakang Balawi sebagai penganut aliran garis keras yang diketahui badan intelijen Jordania dan AS tetapi kedua badan itu yakin ia telah dibujuk oleh bekas teman-temannya sehingga berubah.

Balawi berhasil meyakinkan atasannya dari Jordania dengan memberikan serangkaian informasi tentang Al Qaida sehingga kedua badan itu percaya. Ia pun lolos dari pemeriksaan ketika memasuki pangkalan AS untuk mengadakan pertemuan dengan rekan-rekan CIA.

Meskipun bekerja sebagai informan, ia telah menyumbang tulisan-tulisan anti-Amerika ke laman-laman berbau Jihad dengan nama samaran Abu Dujana al-Khorasan, yang bertujuan tetap membangun kontak dan memperoleh informasi, demikian harian itu.

Namun, para pejabat itu mengatakan kepada New York Times bahwa pandangan-pandangan yang disampaikan dalam jaringan itu merupakan keyakinan sesungguhnya.

Serangan tersebut merupakan yang terburuk terhadap CIA dalam beberapa tahun.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010