London (ANTARA News/AFP) - Euro naik ke tertinggi satu bulan terhadap dolar pada Senin waktu setempat, dengan para pedagang mendapatkan kembali selera risiko pada menguatnya kesehatan data ekonomi China.

Euro pada akhir perdagangan berada pada 1,4534 dolar terhadap 1,4404 dolar Jumat malam di New York. Mata uang tunggal Eropa sempat melompat ke 1,4557 dolar, penampilan terbaik sejak 16 Desember.

Dolar di 91,92 yen, turun dari 92,72 yen pada Jumat.

Unit Eropa yang dipandang sebagai memiliki risiko lebih tinggi daripada mata uang dolar dan cenderung naik dengan kepercayaan investor, mendapatkan kembali penurunannya setelah data akhir pekan mengungkapkan naiknya ekspor China.

Ekspor China naik 17,7 persen pada Desember menghentikan oenurunan 13-bulan berturut-turut, kata pemerintah Minggu, membenarkan status baru kekuatan Asia sebagai eksportir terbesar di dunia.

Ekspor mencapai 130,7 miliar dolar selama Desember karena perdagangan global meningkat, membawa data ekspor China setahun penuh menjadi 1,20 triliun dolar, menurut angka-angka dari Administrasi Umum Kepabeanan.

Data dari Jerman pekan lalu menunjukkan bahwa China telah menyusul ekonomi terbesar Eropa pada November untuk menjadi negara pengekspor dunia terkemuka.

Surplus perdagangan China mencapai 18,4 miliar dolar AS untuk Desember, sementara surplus setahun penuh turun menjadi 196 miliar dolar AS, kata biro kepabeanan.

Surplus perdagangan 2009 turun 34,2 persen dari 2008, katanya.

"Sementara data, terutama penguatan dalam ekspor, akan mendukung panggilan untuk sebuah (mata uang China) yang lebih kuat, juga menyoroti pengaruh pertumbuhan China pada perdagangan dunia dan peran penting bahwa negara menyediakan pemulihan ekonomi global," kata Calyon analis Mitul Kotecha.

Dolar juga tetap di pijakannya Senin karena pasar devisa terus mencernalaporan awal pekerjaan AS.

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Jumat menunjukkan hilangnya 85.000 pekerjaan pada Desember, meredakan harapan untuk kembali ke pertumbuhan pekerjaan positif yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga AS dan mendukung greenback.

Laporan Departemen Tenaga Kerja pada payrolls non pertanian lebih buruk daripada konsensus perkiraan untuk tidak ada perubahan di tingkat lapangan kerja keseluruhan.

Tingkat pengangguran bertahan di 10 persen, tetapi juga mencerminkan jumlah besar orang yang keluar dari angkatan kerja.

"Sementara data November telah menyebabkan tren penguatan untuk dolar, pasar sekarang bereaksi dengan greenback menuruna," catat analis dari Commerzbank.

Ditambahkan Jane Foley dari Forex.com: "Data payrolls AS Jumat membuktikan bahwa pasar terlalu jauh di depan dirinya sendiri sehubungan dengan optimisme ekonomi di AS."

Di London Senin, euro berpindah tangan pada 1,4534 dolar terhadap 1,4404 dolar akhir Jumat, 133,60 yen (133,53), 0,9004 pound (0,8989) dan 1,4762 franc Swiss (1,4744).

Dolar berdiri di 91,92 yen (92,72) dan 1,0157 franc Swiss (1,0234). Pound berada pada 1,6140 dolar (1,6020).

Di London Bullion Market, harga emas rally ke 1.151 dolar per ons dari 1.126,75 dolar pada Jumat. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010