"Saya tidak pernah ragu untuk mendukung penindakan terhadap Robert Tantular dan siapapun yang terkait dengan masalah penyelewengan di Bank Century," kata Wapres Boediono kepada pers, di Balikpapan, Kaltim, Jumat malam.
Hal tersebut dikemukakan Boediono di sela melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur untuk mengunjungi sejumlah kemajuan pembangunan di provinsi itu.
Hadir dalam konferensi pers yang didahului makan malam bersama itu Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Lingkungan Hidup M Gusti Hatta, serta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Secara kronologis Boediono mengatakan bahwa pada 20 November 2009 pada saat diadakan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang masih belum merupakan rapat resmi, dirinya menyampaikan kepada Menkeu Sri Mulyani untuk mencekal Robert Tantular dan pengurus lainnya di Bank Century.
Selain itu juga, kata Wapres, dirinya juga minta aparat untuk menyiapkan kasus hukumnya yang selanjutnya diadakan penuntutan. "Itu masih merupakan instruksi ke dalam," kata Boediono.
Bahkan dalam rapat tersebut, tambahnya, dirinya yang saat itu menjabat sebagai gubernur BI menyatakan bahwa Robert Tantular harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dia lakukan terhadap Bank Century.
"Selanjutnya pada 24 November 2009 ada rapat KSSK lagi dan di situ saya sampaikan bahwa Bank Indonesia sedang mempersiapkan kasus hukumnya sambil menyiapkan kasus penuntutannya," kata Boediono.
Selanjutnya, ungkap Wapres Boediono, pada 25 November, dirinya didampingi oleh Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan Wapres (saat itu) Jusuf Kalla dan minta agar Robert Tantular segera ditangkap dengan menyiapkan landasan hukumnya.
Pada hari itu juga, dirinya memerintahkan aparat BI untuk menyiapkan dan menyampaikan laporan kepada Polri dan selanjutnya berkas-berkas dari BI menjadi dasar tindakan hukum dan penuntutan terhadap Robert Tantular dalam proses peradilan.
Dalam makan malam tersebut Wapres Boediono enggan menerima pertanyaan dari wartawan termasuk apakah dirinya bersama Menkeu Keuangan siap dikonfrontir dengan Jusuf Kalla.
"Saya rasa pernyataan saya tadi sudah cukup ya dan tidak ada pernyataan lagi," kata Wapres Boediono.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
