New York (ANTARA News/AFP) - Dolar melonjak terhadap euro Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), di tengah kekhawatiran atas defisit anggaran Yunani dan lemahnya data ekonomi AS yang mendorong pelarian investasi ke "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) greenback.

Euro turun tajam menjadi 1,4385 dolar pada 2200 GMT dari 1,4501 dolar akhir Kamis di New York, jatuh di bawah level psikologis 1,4400 untuk pertama kali dalam seminggu.

Unit tunggal Eropa mencapai posisi terbawah intra-hari 1,4356 dolar, terendah sejak tanggal 21 Desember.

Namun dolar turun terhadap mata uang Jepang, safe-haven lainnya, menjhadi 90,82 yen dari 91,23 yen sehari sebelumnya.

Pasar sangat terganggu oleh rasa takut yang terus-menerus bahwa utang anggota zona euro lainnya dapat menghadapi nasib yang sama seperti utang dan defisit yang menimpa Yunani.

Kanselir Jerman Angela Merkel Jumat membantah bahwa ia telah berusahamengkritik Yunani sehari sebelumnya dengan prediksi bahwa euro akan menghadapi "fase sangat sulit" karena krisis anggaran Athena.

Dalam pernyataan kritis yang jarang dilakukan pada Rabu, Merkel telah menyuarakan keprihatinan bahwa "euro berada dalam fase yang sangat sulit untuk tahun-tahun mendatang" karena kegagalan utang Yunani telah mendorong spekulasi mengenai kohesi zona euro.

Lemahnya data ekonomi AS pekan ini juga menunjukkan bahwa pemulihan di ekonomi terbesar dunia mungkin tidak sekuat pemikiran awal, memicu beberapa pelarian dari aset berisiko seperti saham ke dolar yang anggap lebih aman.

Saham Wall Street mengalami penurunan terbesar mereka dalam waktu sekitar satu bulan karena investor mengabaikan laba kuartal keempat yang "tampan" dari pembuat chip terkemuka Intel dan raksasa perbankan JPMorgan Chase.

"Penghindaran risiko akhirnya menghantam pasar valas menyusul putaran lain lemahnya data ekonomi AS, kata Kathy Lien, direktur riset mata uang di Global Forex Trading.

"Dolar rally terhadap mata uang yang memberikan imbal hasil lebih tinggi karena ada banyak kekecewaan pasar yang dapat diambil sebelum optimisme memudar," katanya.

"Kami memperoleh lebih banyak dan lebih banyak bukti bahwa pemulihan AS tidak begitu kuat seperti yang diduga sebelumnya, terutama dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia."

Data ekonomi AS Jumat gagal untuk menggairahkan investor.

Sentimen konsumen diukur oleh University of Michigan berada di bawah harapan, sementara produksi industri Desember naik 0,6 persen, langkah sama bulan sebelumnya setelah revisi turun laporan November.

Harga konsumen Desember juga tumbuh lebih lambat pada 0,1 persen, menurut sebuah laporan pemerintah yang "mengkonfirmasi bahwa diskon menyebabkan lemahnya belanja konsumen bulan lalu," kata Lien.

Pada akhir perdagangan New York, dolar naik menjadi 1,0260 franc Swiss dari 1,0182. Pound Inggris turun menjadi 1,6260 dolar dari 1,6332. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010