Sana,a (ANTARA News/Reuters) - Tiga anggota Alqaeda telah ditangkap di Yaman, Sabtu pagi, sekali di dekat perbatasan Arab Saudi, demikian seorang pejabat keamanan Yaman.

Sementara itu, gerilyawan Syiah, dalam konflik dengan pasukan pemerintah di Yaman utara dan pertempuran lintas-perbatasan dengan Arab Saudi, mengatakan mereka telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Arab Saudi.

Halikopter Apache itu diserang saat bergabung dengan pasukan Saudi di wilayah perbatasan Jabal ad-Dukhan, yang bergunung-gunung, yang telah menjadi tempat pertempuran hebat sejak gerilyawan melakukan serangan di wilayah itu November, kata situs Internet gerilyawan tersebut.

Jurubicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Jenderal Ibrahim al-Malek tidak dapat dihubungi dengan segera untuk dimintai komentar.

Pejabat keamanan Yaman itu menjelaskan bahwa ketiga gerilyawan yang ditahan tersebut memiliki senjata, bahan peledak dan selebaran bersama mereka.

Pada Jumat, enam anggota Alqaeda tewas dalam serangan udara di Yaman utara dalam serangan pemerintah yang ditingkatkan terhadap kelompok Islam garis keras itu.

Secara terpisah, majalah Jerman Der Spiegel melaporkan Sabtu bahwa para penculik yang telah menahan lima sandera Jerman di Yaman ingin menukar mereka dengan para tawanan pemerintah Yaman yang memiliki hubungan dengan Alqaeda, dan juga uang tebusan sebesar 2 juta dollar AS.

Yaman mendapat sorotan setelah tindakan keras terhadap Alqaeda di Pakistan dan Afghanistan meningkatkan kekhawatiran negara itu telah menjadi pusat pelatihan dan perekrutan gerilyawan.

Yaman meningkatkan operasi terhadap Alqaeda setelah sebuah sayap kelompok itu yang bermarkas di Yaman mengatakan mereka di belakang upaya untuk meledakkan sebuah pesawat AS tujuan-Detroit 25 Desember.

Arab Saudi mengatakan pekan lalu, pasukannya telah menewaskan ratusan gerilyawan Yaman di satu bagian wilayah Saudi. Empat tentara Saudi tewas, katanya.

Gerilyawan itu, yang disebut Houthi sama dengan suku pemimpin mereka, menyatakan mereka melintasi perbatasan pada November lalu karena Arab Saudi membiarkan pasukan Yaman menggunakan wilayahnya untuk menyerang mereka.

Pemerintah Yaman menjelaskan pekan lalu, pasukan mereka telah membunuh 19 gerilyawan dalam pertempuran dari rumah ke rumah di kota Saada di Yaman utara dalam operasi tanpa henti bertajuk "Blow to the Head".(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010