New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak pulih pada Selasa waktu setempat setelah lima-sesi berturut-turut turun, karena OPEC memperkirakan pertumbuhan moderat permintaan minyak mentah dunia tahun ini.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Februari, melompat 1,02 dolar dari harga penutupan Jumat menjadi 79,02 dolar. Pasar tutup pada Senin untuk hari libur memperingati pemimpin legendaris hak-hak sipil Martin Luther King.

Minyak mentah London, Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 53 sen menjadi 77,63 dolar.

Analis mengatakan ada beberapa alasan mendasar untuk berbalik naik (rebound).

"Saya pikir rebound adalah teknis. Anda mungkin memiliki beberapa perintah membeli ketika harga merosot di bawah 77 dolar per barel," kata Jason Schenker dari Prestige Economic.

Dia menyatakan bahwa peningkatan tingkat persediaan lagi bisa meredam harga.

"Jika Anda memikirkan apa yang terjadi di pasar minyak mentah, triknya adalah bahwa pasokan pasar baik, pertumbuhan ekonomi yang hangat dan persediaan telah terbangun dalam beberapa minggu terakhir secara signifikan," katanya.

Mike Fitzpatrick dari MF Global memperkirakan bahwa harga minyak mentah akan cenderung sekitar 67-72 dolar per barel pada kuartal pertama 2010.

Proyeksinua berdasarkan kepada pengetatan kondisi kredit di China untuk mengendalikan kepanasan (overheating) ekonomi yang paling padat penduduknya di dunia, di antara alasan-alasan lain.

"Apa pun data yang berasal dari China, maka akan dilihat melalui prisma kebijakan ekspansif baru-baru ini, dan sekarang pengetatan tampaknya telah dimulai, reaksi akan menjadi lebih besar lagi," katanya.

Kartel produsen minyak OPEC pada Selasa mempertahankan tidak berubah perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak tahunan.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan dalam laporab Januari bahwa permintaan minyak dunia pada 2010 ini diperkirakan tumbuh 0,8 juta barel per hari (bph) dengan rata-rata 85,1 juta barel per hari, tidak mewakili perubahan besar dari bulan lalu.

Namun demikian, harga "cenderung sangat rentan terhadap perkembangan ekonomi pada masa mendatang permintaan rendah kuartal kedua," kata laporan itu.

"Bertahannya kelebihan stok, permintaan musiman rendah dan awal pemeliharaan kilang penyulingan menunjukkan perlunya untuk terus berhati-hati selama bulan-bulan mendatang karena volatilitas pasar diperkirakan akan tetap."

Menteri Energi UEA Mohammad bin Dhaen al-Hamli mengatakan harga minyak dunia "sangat wajar" saat ini.

Ketika ditanya apakah ia lebih suka harga menjadi lebih dari 100 dolar AS per barel, ia kepada wartawan di sela-sela empat hari forum energi alternatif di ibukota UAE: "Saya tidak suka lebih dari 100 dan tidak suka 30."

Harga minyak melonjak sekitar 80 persen pada 2009 karena pedagang berbesar hati oleh bukti bahwa ekonomi global membaik, dengan zona euro, Jepang dan Amerika Serikat keluar diri resesi yang ganas.

Namun harga minyak mentah berjangka telah kesulitan untuk membuat banyak kemajuan pada awal 2010 karena data ekonomi mengecewakan.

Pada pertemuan terakhir Desember, kartel OPEC memperingatkan terkait pelemahan perekonomian dunia saat ini memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi minyak mentah tak berubah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010