New York (ANTARA News/AFP) - Dolar naik ke tingkat tertinggi terhadap euro dalam hampir sebulan pada Selasa waktu setempat, didorong oleh kekhawatiran tentang lemahnya kepercayaan investor di Jerman dan krisis utang Yunani.

Mata uang tunggal Eropa turun menjadi 1,4291 dolar pada 2200 GMT dari 1,4382 dolar pada akhir Senin.

Sebelumnya euro merosot ke 1,4252 dolar, tingkat terendah sejak 23 Desember.

Terhadap mata uang Jepang, dolar menguat menjadi 91,12 yem dari 90,75 yen pada Senin.

Pasar valuta asing AS bergabung kembali dengan perdagangan global setelah ditutup pada Senin untuk hari libur Martin Luther King.

"Dolar mendapatkan manfaat dari kemalangan pihak lain hari ini, terutama karena euro di bawah tekanan jual," kata Vassili Serebriakov dari Wells Fargo Bank.

"Penurunan kepercayaan investor Jerman yang lebih besar dari perkiraan menambahkan sentimen negatif yang sedang berlangsung di sekitar situasi anggaran Yunani," ia mengatakan.

Para analis mencatat bahwa mata uang utama lainnya cenderung lebih rendah tetapi pound Inggris "bertahan lebih baik daripada kebanyakan berkat data inflasi menguat."

Di Jerman, sentimen investor jatuh selama empat bulan berjalan pada Januari karena perekonomian terbesar di Eropa bersiap untuk sebuah "beban dan lama" pemulihan, kata lembaga riset ekonomi ZEW.

Indikator sentimen ekonomi Jerman dari ZEW turun lebih curam daripada proyeksi ke indeks 47,2 poin, tingkat terendah sejak Juli 2009.

"Survei ZEW Jerman Januari memberikan lebih berita negatif untuk euro," kata Jane Foley, analis pada perusahaan perdagangan online Forex.com.

"Yunani terus menyumbangkan sebagian besar tekanan negatif pada euro," ia menambahkan.

Lembaga rating internasional Moody`s pada Selasa mengatakan pihaknya mempertahankan prospek negatif Yunani karena tidak jelas apakah pemerintah bisa melaksanakan rencana untuk menopang keuangan publik.

"Mengingat kurangnya kepastian mengelilingi kemampuan pemerintah Yunani untuk mengimplementasikan program, prospek negatif tetap tidak berubah," kata lembaga itu.

Pemerintah Yunani, yang bulan lalu mengalami penurunan peringkat kredit dari semuatiga lembaga pemeringkat terkemuka, karena berjuang untuk mengatasi utang yang besar dan defisit publik yang telah memicu kekhawatiran di antara para mitra zona euro.

Poundsterling Inggris "rally" setelah data resmi pada Selasa mengungkapkan, lebih besar dari yang diperkirakan 2,9 persen lonjakan inflasi tahunan dalam resesi yang memukul Inggris, pada Desember, rekor kenaikan tahun-ke-tahun terbesar.

Para analis mengatakan data dapat memaksa Bank of England (Bank Sentral Inggris) untuk mulai meningkatkan suku bunga dari rekor rendah 0,5 persen lebih awal dari yang diperkirakan.

Andrew Busch dari BMO Capital Markets mencatat data termasuk rekor 2,8 persen peningkatan pada inflasi inti, yang "melanggar target Bank Sentral Inggris 2,0 persen untuk pertama kalinya sejak Maret lalu dan berpotensi merumitkan program pengurangan kuantitatif mereka."

Pada akhir perdagangan New York, dolar naik menjadi 1,0322 franc Swiss dari 1,0248 pada 1700 GMT di London pada Senin. Pound berada pada 1,6362 dolar setelah 1,6334. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010