Bekasi (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengaku melakukan pertemuan dari waktu kewaktu dengan Presiden dan terakhir tentang perkembangan di bidang kesejahteraan rakyat, masalah Papua serta sisa anggaran lebih.

"Sebagai partai yang mendukung pemerintah, saya tentu menghadap Presiden dan melakukan pertemuan," kata Ical sapaan akrab Aburizal usai membuka Munas AMPI di Asrama Haji Kota Bekasi, Rabu.

Mantan Menko Kesra itu menegaskan bahwa Golkar adalah pendukung koalisi dengan pemerintah. Golkar menandatangani perjanjian koalisi dengan Presiden bukan dengan partai lain.

"Semua kita bicarakan dan saya berikan masukan kepada Presiden," ujarnya.

Pemilik kelompok bisnis Bakrie group itu menuding adanya orang yang melemparkan isu adu domba. Ketika disinggung apakah dirinya tidak berkeinginan mencari pelaku, Ical menegaskan kalaupun bisa dicari perbuatan itu harus dihentikan dan media diharapkan untuk tidak memuat isu semacam itu.

Disinggung sikap partai Golkar dengan wacana penggantian Sri Mulyani, Ical menyatakan pergantian Mentri hak prerogatif Presiden. Ia juga menyesalkan media yang memuat seolah ia tidak suka dengan Sri Mulyani.

Ia mengingatkan agar Indonesia belajar dari kesalahan dan kelemahan yang ada agar dimasa datang bangsa Indonesia bisa lebih baik lagi tanpa harus saling salah menyalahkan.

"Dengan budaya dan pengalaman sejarah, kita harus mengejar prestasi Malaysia, Jepang, Korea Selatan, bukan mengejar dan mencerca satu sama lainnya diantara eleman bangsa sendiri," tegasnya.

Terkait Budiono dan Sri, ia menyatakan secara pribadi melihat sosok kedua orang itu sebagai kolega dan tokoh terhormat.

"Kalau toh ada kesalahan dari keduanya atau kekeliruan dan kekurangan sebagaimana yang ditenggarai berbagai pihak dalam pengelolaan krisis Century, keyakinan saya bukan karena motif korupsi, memperkaya diri, atau dengan sengaja ingin mencelakakan negeri yang kita cintai ini," ujar pengusaha yang sukses membesarkan kelompok Bakrie.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010