Jakarta (ANTARA News) - Kandidat ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf berkomitmen tidak akan membawa NU ke dalam politik praktis maupun mengarahkan ke partai tertentu jika terpilih memimpin organisasi itu.

Di Jakarta, Rabu, Slamet menyatakan, akan membawa NU kembali ke khittahnya sebagai organisasi keagamaan yang menekuni program pendidikan, dakwah, sosial, pengembangan sumber daya manusia, dan ekonomi.

"NU harus istiqamah (konsisten) dalam menjalani perannya sebagai organisasi sosial keagamaan, serta tidak tergoda untuk menjalani peran di luar kodrat dan maqamnya (kedudukan)," kata mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan NU, itu.

Slamet memahami adanya keraguan sementara kalangan terhadap komitmennya karena kiprahnya yang cukup lama di Partai Golkar. Namun, ia bersungguh-sungguh dengan komitmennya itu.

"Saya sangat memahami keraguan itu. Tetapi, di sisi lain saya sangat paham posisi NU setelah kembali ke khittah," katanya.

Menurutnya, pengalaman dalam berpolitik justru akan ia gunakan sebagai nilai tambah untuk membuat peran NU lebih bermakna.

"Saya sudah kenyang politik," kata mantan anggota DPR RI selama dua periode tersebut.

Dikatakannya, sebelum masuk dunia politik, ia cukup lama berkiprah di lingkungan NU, termasuk ketika NU sedang menata diri untuk kembali ke khittah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010