New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melemah pada Rabu waktu setempat di tengah kekhawatiran pasar kbahwa tekanan kredit di China dan pembengkakan stok AS bisa mengurangi permintaan terhadap komoditas kunci.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Februari, turun 1,40 dolar menjadi 77,62 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menurun 1,31 dolar menjadi 76,32 dolar per barel.

Investor minyak bereaksi terhadap pernyataan regulator utama Beijing bahwa China akan mengekang pertumbuhan kredit setelah ledakan tahun lalu karena negara paling padat penduduknya di dunia itu bergerak mendinginkan ekonomi yang mulai memanas.

Beberapa analis melihat harga minyak jatuh lebih jauh ke level 75 dolar karena kekhawatiran perekonomian China dan kelebihan pasokan pasar.

"Cerita besar dengan China berusaha untuk memperlambat pinjaman dan ekonomi terlalu panas -- itu berarti menurunkan permintaan produk minyak yang diperkirakan di masa depan," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

"Kita bisa dengan mudah pergi sampai 75 dolar dalam jangka pendek dan persediaan, terutama bensin dan sulingan, terus meningkat, maka saya pikir harga minyak bisa pergi ke 70 dolar AS," katanya.

Liu Mingkang, ketua Komisi Regulator Perbankan China, mengatakan Rabu, bahwa pinjaman bank baru di China tahun ini akan turun menjadi sekitar 7,5 triliun yuan (1,1 triliun dolar AS) dari sekitar 9,5 triliun yuan pada 2009.

"Tahun ini, kami akan terus mengontrol kecepatan pasokan kredit," Liu mengatakan kepada Forum Keuangan Asia di Hong Kong.

Tetapi kepala pengawas membantah laporan bahwa ia telah meminta beberapa bank untuk berhenti memperpanjang pinjaman baru selama sisa bulan ini.

Media pemerintah China melaporkan bahwa bank-bank besar menerima perintah lisan dari pihak berwenang untuk menghentikan pinjaman selama sisa Januari.

Komentarnya muncul setelah bank sentral China awal bulan ini menaikkan giro wajib minimum bank.

Analis mengatakan kebijakan itu kemungkinan jawaban atas keprihatinan tentang gelembung aset, buruknya pinjaman dan perekonomian yang overheating.

Menambah keprihatinan pasar adalah kelebihan stok minyak di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia.

Sebuah laporan pemerintah AS mendatang tentang stok energi diperkirakan menunjukkan peningkatan, yang akan menunjukkan melemahnya permintaan.

Laporan persediaan akan dirilis pada Kamis, satu hari kemudian daripada biasanya karena hari libur bank AS pada Senin.

"Para peserta memperkirakan lebih banyak tambahan stok besok ketika data persediaan mingguan dirilis di Amerika Serikat," kata Mike Fitzpatrick, wakil presiden MF Global.

"Skeptisisme tampaknya untuk meningkat karena kecepatan dan keberlanjutan pemulihan," katanya.

Minyak mentah berjangka telah pulih Selasa setelah lima sesi turun berturut-turut karena kartel minyak OPEC memprediksi pertumbuhan moderat permintaan minyak mentah dunia tahun ini.

Sebuah penguatan greenback juga menekan harga karena membuat komoditi yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang memegang mata uang lemah.

Euro jatuh di bawah 1,42 dolar pada Rabu karena memuncaknya kekhawatiran tentang prospek untuk ekonomi Eropa menyusul melemahnya data Jerman dan buruknya fiskal Yunani, kata para dealer.

Mata uang tunggal Eropa merosot serendah 1,4127 dolar, titik terendah sejak 19 Agustus.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010