New York (ANTARA News/AFP) - Dolar menguat bersama dengan yen pada Kamis waktu setempat, karena kekhawatiran bahwa China akan mendinginkan perekonomian yang berkembang pesat menahan permintaan terhadap mata uang sensitif risiko.

Euro juga terpukul oleh kecemasan terus-menerus investor atas situasi utang di beberapa anggota zona euro, sementara pasar obligasi terus menyoroti buruknya fiskal Yunani.

Euro berpindah tangan pada 1,4082 dolar pada 2200 GMT dari 1,4103 dolar di New York akhir Rabu. Pada satu titik mata uang tunggal mencapai tingkat terendah sejak 30 Juli pada 1,4029 dolar.

Sementara dolar turun menjadi 90,50 yen dari 91,23 yen sebelumnya.

Pasar berubah-ubah oleh berita dari China bahwa pertumbuhan telah melaju cepat bersama dengan inflasi, yang dapat menyebabkan upaya mendinginkan diri China.

"Tingkat inflasi berada pada tingkat tertinggi dalam lebih dari satu tahun," kata Boris Schlossberg di Global Forex Trading.

"Ketakutan dari potensi pengetatan mengirim mata uang berisiko tinggi menurun di tengah aliran pengalihan risiko."

Perekonomian China tumbuh 8,7 persen pada 2009, dengan laju pertumbuhan mencapai 10,7 persen pada kuartal keempat, data baru yang keluar Kamis menunjukkan.

Tapi kenaikan terbesar inflasi China dalam 13 bulan menggarisbawahi tantangan yang lebih luas dari pertumbuhan sangat berbahaya, dan datang karena Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan lagi bahwa negara itu bisa menghadapi gelembung ekonomi.

David Song dari Forex Capital Markets mengatakan meskipun dolar terutama naik, yen mengambil alih sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman) utama dari gejolak pasar.

"Yen Jepang terus mendapatkan keuntungan dari meningkatnya penghindaran risiko dan tetap mata uang berperforma terbaik terhadap greenback," katanya.

Pasar saham global menggigil di tengah berita dari China, dan terpukul setelah proposal Presiden AS Barack Obama untuk membatasi ukuran dan ruang lingkup bank dalam upaya untuk mengekang kegiatan berisiko di sektor keuangan.

Di Eropa, kecelakaan itu diperparah oleh kekhawatiran atas prospek untuk 16-negara zona euro dan krisis fiskal di Yunani dan Portugal.

Harga obligasi Yunani naik sedikit, dengan akibat imbal hasil mereka turun tipis ke 6,103 persen dari 6,137 pada Rabu.

Tapi imbal hasil tetap tinggi, menunjukkan kurangnya kepercayaan di pasar dari kemampuan pemerintah Yunani untuk mengendalikan defisit yang memuncak.

Yunani minggu lalu memberikan Komisi Eropa dengan rencana untuk mengurangi defisitnya dari sekitar 12,7 persen pada 2009 menjadi 2,8 persen pada 2012 tetapi investor telah menyuarakan kehati-hatian atas rencana ambisius pemotongan biaya.

Ada juga kekhawatiran bahwa sesama anggota zona euro Portugal juga bisa terseret ke dalam krisis utang setelah Dana Moneter Internasional memperingatkan situasi anggaran di negara itu "kritis."

Unit Eropa dipandang sebagai lebih rentan daripada "safe haven" dolar untuk setiap kekecewaan atas langkah pemulihan ekonomi global.

Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0423 Swiss franc dari 1,0439. Pound berada pada 1,6192 dolar setelah 1,6287.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010