Padang (ANTARA News) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Yultekhnil berpandangan pihak bank harus mengganti uang tabungan nasabahnya yang raib karena aksi kriminalitas pembobolan yang terungkap belakangan ini.

"Hendaknya peristiwa yang menimbulkan kerugian akibat aksi pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak mengurangi kepercayaan masyarakat menitipkan uangnya di bank. Tapi, pihak bank perlu mengkaji faktor terjadi raibnya dana nasabah tersebut," kata Ketua DPRD Sumbar, Yultekhnil ketika diminta tanggapannya di Padang, Minggu.

Menurut dia, pentingnya melihat dan dikaji faktor pemicu raibnya dana nasabah, supaya dalam penyelesaiannya sama-sama menyenangkan. Sebab, tidak selamanya musibah yang menimpah nasabah kehilangan uang di rekeningnya melalui aksi pembobolan ATM faktor kelalaian, tapi juga ada alat ATM yang anti akan alat skimmer.

Justru itu, ke depan pihak bank harus memikirkan dan menciptakan semua alat ATM anti skimmer sehingga bisa menekan aksi kejahatan itu.

Selain itu, upaya pengecekan dan pengawasan alat ATM harus lebih dioptimalkan pihak bank sehingga tidak menimbulkan kerugian terhadap nasabah.

Kader Partai Demokrat Sumbar itu, juga mengibau masyarakat agar mengambil uang melalui ATM pada tempat-tempat yang resmi sehingga lebih terjamin.

Terkait, banyaknya alat ATM yang didirikan belum tentu kualitas alatnya baik atau bisa saja sudah lama tak diperiksa. Namun, bila ditempat resmi atau pada kantor-kantor bank bersangkutan, ketika ada masalah bisa segera dilaporkan ke pihak bank.

Menurut dia, pengamanan oleh aparat pada tempat-tempat alat ATM mesti lebih ditingkatkan sehingga bisa menciptakan rasa aman bagi nasabah.

Hal senada disampaikan Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, aksi pembobolan bank sudah merupakan kriminalitras orang-orang yang canggih dalam analis.

Justru itu, upaya dilakukan nasabah harus mengecek buku rekeningnya dan jangan hanya sekali setahun saja dan harus jeli serta mengikuti petunjuk bank saat menarik uang melalui ATM.

Kini, katanya, polisi sudah gencar mengejar pelaku dan sudah ada yang mulai tertangkap dan diharapkan kasus tersebut bisa dijadikan acuan bagi perbankan dalam memproteksi yang lebih baik lagi bagi nasabah yang memegang kartu ATM.

Sebab, nasabah yang menjadi korban bagi yang memakai kartu ATM, dan masyarakat yang tak menggunakan kartu ATM tentu tidak akan terkena musibah serupa.

"Kita berharapkan dana masyarakat yang hilang diganti, karena kan dana masyarakat diasuransikan atau ada lembaga yang menjamin. Jika tidak diganti tentu bisa mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap bank,"katanya.

Aksi pembobolan alat ATM sudah masuk ke wilayah Sumbar, menjadi korban nasabah Bank Mandiri Cabang Telkom Padang, Wenny Suhatri, kerugian sebesar Rp13.997.811 dari rekeningnya dan kasusnya dilaporkan ke polisi.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010