Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meluncurkan buku "Insight Indonesia: the Prespective of American" pada pembukaan Kerjasama Lintas Agama RI-Amerika Serikat (AS) di Gedung Pancasila Jakarta, Senin.

Buku itu merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI dengan Kedutaan Besar RI di Washington DC, Amerika.

"Insight Indonesia" merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh 18 orang tokoh warga AS (Friends of Indonesia) yang memiliki perhatian besar serta kecintaan terhadap Indonesia.

Mereka antara lain mantan Menlu AS Henry Kissinger, anggota Kongres AS Senator Christopher Bond dan Congressman Dan Burton, akademisi seperti Prof. Karl Jackson dan Prof. Robert Hefner, serta pengamat masalah ekonomi seperti Craig Charney dan James Castle.

Buku tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam bagi kalangan luas di AS mengenai Indonesia yang ditulis oleh warga AS sendiri, khususnya terkait dengan upaya reformasi di Indonesia.

Wajah Islam Indonesia yang moderat, dan proses demokratisasi yang telah berjalan selama 10 tahun terakhir, peluang investasi dan peningkatan ekonomi dan perdagangan serta masalah sosial budaya di Indonesia.

Sedangkan acara kerja sama antaragama RI-AS yang mengusung tema "Building Collaborative Communities: Enhanching Cooperation among People of Different Faiths" (membangun kolaborasi komunitas: meningkatkan kerjasama antar agama yang berbeda).

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Menlu RI dan Menlu AS di Washington DC pada tanggal 8 Juni 2009 serta pandangan kepala negara dari kedua negara mengenai hubungan Islam dan Barat yang tercermin dalam kuliah umum Presiden Barack Obama di Universitas Al Azhar, Kairo, 4 Juni 2009 dan kuliah umum Presiden RI di Harvard University 29 September 2009.

Delegasi AS yang dipimpin oleh Mr. Pradeep Ramamurthy, Senior Director of Global Engagement for the White House National Security Council, mengirimkan sebanyak 20 orang tokoh lintas agama, think tanks, akademisi dan LSM. Selain itu delegasi AS mengundang 10 tokoh lintas agama dari beberapa negara di kawasan Asia sebagai pemerhati.

Sedangkan delegasi RI dipimpin oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri RI, Andri Hadi. Delegasi RI beranggotakan 30 orang tokoh lintas agama, pemikir, LSM, akademisi dan media serta pejabat dari Kemlu dan Kementrian Agama.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010