New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak "rebound" (berbalik naik) pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah pekan lalu dilanda aksi jual, terangkat oleh pergantian sentimen pasar yang didorong oleh meningkatnya saham Wall Streetdan dan dolar yang melemah.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, naik 72 sen menjadi ditutup pada 75,26 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 86 sen menjadi menetap di 73,69 dolar.

"Minyak sedikit oversold (kelebihan jual), dan ada sedikit resistensi alami di kisaran 74 dolar," kata analis independen Ellis Eckland.

Di bawah tekanan dalam pembukaan perdagangan, patokan kontrak berjangka New York sempat jatuh serendah 74,06 dolar sebelum naik selama sisa sesi.

"Saham berhenti turun -- orang lebih nyaman untuk membeli," Eckland menambahkan.

Sedikit melemahnya dolar juga mendukung harga, dengan membuat minyak yang dihargakan dalam dolar relatif lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat.

"Tidak ada alasan fundamental untuk (harga) turun pada beberapa hari lalu dan untuk rebound pada hari ini. Pasar dikendalikan secara ketat dari mata uang dan pasar saham," kata Eckland.

Per barel telah kehilangan 4,60 dolar selama periode Rabu hingga Jumat karena investor merenungkan banyak persediaan minyak bumi AS, China yang bergerak untuk mendinginkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan Presiden AS Barack Obama berencana untuk membatasi sektor perbankan.

"Kami percaya kisaran saat ini adalah yang paling nyaman untuk kuartal ini, dengan gerakan berkelanjutan ke atas lebih mungkin berakibat pada kuartal kedua," kata Amrita Sen di Barclays Capital, mencatat kisaran antara 70 dan 80 dolar.

Para investor juga terus mengawasi tumpahan besar minyak mentah di Port Arthur yang telah menutup bagian-bagian dari pelabuhan utama tenggara Texas.

Tumpahan terjadi Sabtu setelah sebuah tanker dan sebuah kapal pelabuhan bertabrakan, kata penjaga pantai.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010