Bekasi (ANTARA News) - Seorang anggota DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga bersikap arogan dengan menodongkan pistol kepada pelayan sebuah rumah makan akibat pesannya lama diantar.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/1), sekitar pukul 20:00 WIB di Rumah Makan Iboe Kuliner, Jalan Raya Cikunir nomor 1, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Selatan.

Sejumlah karyawan di lokasi tersebut yang dijumpai ANTARA, Selasa, membenarkan adanya peristiwa itu. "Saya sedang melayani pembeli, tiba-tiba terdengar ada suara orang marah-marah di ruang makan. Saat saya datangi ternyata rekan saya Iwan (27), baru saja dimarahi tamu dengan ditodong pistol yang tampaknya berasal dari kalangan anggota dewan," kata Ari (25), pelayan RM Iboe Kuliner.

Menurut kesaksian Ari, pelaku saat itu marah akibat pesanan ikan gurame bakarnya dirasa lama disajikan oleh pelayan. "Saat itu pelaku datang secara rombongan dengan rekannya, hingga ruang makan kami sempat penuh. Kata-kata yang sempat saya dengar dari mulut pelaku saat marah adalah, diam-diam semuanya diam, sambil menodongkan pistol yang masih tertutup sarung ke tubuh Iwan," kata Ari sambil mencontohkan kejadian.

Kesan anggota legislatif yang melekat pada diri pelaku, kata dia, terlihat dari dandannya menggunakan jas hitam, dan mobil mewah. Selain itu logat pembicaraan dan sikap yang ditujukan pelaku bersama rekannya mirip dengan anggota dewan.

Hal senada juga dikatakan Lamput Simangunsung (28), karyawan lainnya. "Memang benar bahwa tadi malam sempat terjadi peristiwa keributan. Teman saya Iwan ditodong pistol oleh salah saorang tamu. Setelah itu Iwan dibawa pergi oleh sejumlah orang yang tidak saya kenal ke kantor Polsek," katanya.

Menurut Lamput, pelaku diduga marah karena beberapa rekannya yang diperkirakan berjumlah sekitar 20 orang sudah mendapat pesanan makanan terlebih dahulu. "Selain itu, pelaku juga sempat mendapat teguran tukang parkir akibat kendaraannya melebihi batas parkir," katanya.

Secara terpisah, Kapolrestro Bekasi, Kombes Imam Sugianto, mengaku tengah memeriksa lima orang saksi dan korban terkait peristiwa itu. "Iwan mengaku menjadi korban penodongan pistol oleh pelaku bernama Nuryadi Darmawan seorang anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)," katanya.

Hingga kini, kata dia, pihaknya tengah mempersiapkan surat pengajuan izin pemeriksaan terhadap pelaku kepada Gubernur Jawa Barat. "Sebab sesuai dengan ketentuannya seperti itu. Kita belum berani memeriksa bila belum ada izin dari Gubernur," ujarnya.

Imam pun belum mengetahui apakah pistol yang dipergunakan pelaku merupakan ilegal atau tidak. "Kami masih mendalami peristiwa itu sampai sekarang," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010