Petenis Jerman itu mengatasi unggulan ke-27 asal Kroasia tersebut 1-6, 7-6 (7/5), 7-6 (7/1), 6-3 dalam waktu tiga jam 25 menit di Arthur Ashe Stadium, New York.
Zverev mengatakan bahwa ia mesti tancap gas setelah kehilangan satu set dan tertinggal 2-4 di set kedua.
“Saya bermain dengan sedikit lebih agresif karena jika bermain dengan cara biasanya, itu bukanlah level permainan untuk perempat final Grand Slam,” katanya seperti dikutip AFP, Rabu.
“Saya bermain lebih baik dan sedikit lebih konsisten. Servis yang saya lakukan juga lebih baik.”
Baca juga: Kala Sofia Kenin menangis sambil membayangkan Roland Garros
Baca juga: Murray tersingkir di babak kedua US Open
Pada pertandingan itu, Zverev melepaskan 18 ace, unggul jauh ketimbang Coric yang hanya membuat lima.
Meski begitu, petenis peringkat tujuh dunia itu terkadang harus berjuang mempertahankan konsistensinya saat bertanding. Dia melakukan 12 double faults, 10 lebih banyak ketimbang Coric.
Capaian tersebut menjadi catatan terbaiknya di US Open sekaligus semifinal kedua bagi Zverev di ajang turnamen Grand Slam. Petenis 23 tahun itu sebelumnya juga pernah melaju ke perempat besar pada Australia Open, Januari lalu. Namun ia gagal melaju ke partai puncak setelah dikalahkan petenis Austria Dhominic Thiem.
Di semifinal US Open, Zverev akan menghadapi pemenang laga perempat final antara petenis Kanada Denis Shapovalov dan petenis Spanyol Pablo Carreno Busta.
Sementara itu, didiskualifikasinya petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic dari US Open membuat turnamen Grand Slam di Flushing Meadows itu dipastikan akan melahirkan juara baru untuk pertama kalinya.
Baca juga: Nasib Djokovic jadi peringatan bagi petenis untuk kendalikan emosinya
Baca juga: Serena ingin ajari putrinya bermain tenis
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020
