Petenis asal Jerman itu mengalahkan Karen Khaschanov untuk merebut emas tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 dengan kemenangan dua set 6-3, 6-1, setelah sebelumnya mengalahkan Novak Djokovid di semifinal.
Petenis berusia 26 tahun itu tak akan melupakan momen tersebut dan siap mengulangi pengalaman serupa di Paris 2024.
"Pastinya itu adalah sesuatu yang sangat saya nantikan, sebagai juara bertahan," kata Zverev dikutip AFP pada Jumat di Sydney di mana ia membela Jerman pada kejuaraan tenis beregu United Cup.
"Saya rasa Olimpiade sangat spesial," tambah Zverev.
"Itu mungkin salah satu ajang terbesar tahun ini... karena Olimpiade itu empat tahun sekali, menurut saya itu sangat spesial.
"Saya pastinya menantikan berada di Wisma Atlet Olimpiade lagi dan berada di apartemen yang tidak terlalu luas di mana Anda tinggal bersama-sama. Nikmati saja permainannya. Itu yang saya lakukan di Tokyo dan ternyata berjalan sangat baik," kata dia.
Baca juga: Nadal "comeback" ramaikan babak kualifikasi Brisbane International
Setahun yang lalu, Zverev masih memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki yang serius yang ia alami di French Open 2022.
Dia tampil buruk saat "comeback" di United Cup, namun perlahan permainannya meningkat hingga mencapai semifinal French Open dan merebut gelar ATP di Hamburg dan Chengdu.
"Tahun lalu saya datang di Australian Open dan saya mengatakan... saya tiba di sini bukan untuk memenangi turnamen ini, itu bukan pola pikir yang biasa saya miliki saat berada di suatu turnamen," kata Zverev.
"Saya telah melewati itu. Sekarang saya nomor tujuh dunia. Saya memenangi beberapa titel tahun lalu ketika saya mengalahkan sejumlah nama besar juga.
"Saya tak sabar menjadi penantang lagi. Itu yang saya inginkan," kata Zverev.
Baca juga: Hadiah Australian Open 2024 naik13 persen, capai rekor tertinggi
Baca juga: United Cup 2024 jadi ajang pemanasan Olimpiade untuk ganda campuran
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
